Kembali
image
Keislaman

Manfaat Sholat Tahajud

2 tahun yang lalu ● Dibaca 446x

BAGIAN I

Shalat Tahajud (biasa juga disebut shalat malam) merupakan salah satu shalat sunat yang sangat dianjurkan, bahkan merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat wajib. Nabi SAW bersabda: “Shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat malam” (HR an- Nasa’i). 

Perintah shalat Tahajud, manfaatnya, dan doanya terdapat di dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman (yang maknanya): 

“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Dan katakan, masukkanlah aku ke tempat masuk yang benar, dan keluarkanlah aku ke tempat keluar yang benar; dan berikanlah kepadaku dari sisi Mu kekuasaan yang dapat menolong.” (al-Isra’ 79-80).

Karena itu, Rasulullah SAW selalu melakukan shalat Tahajud setiap malam dalam waktu yang sangat lama, bahkan untuk satu rakaat beliau pernah membaca surat al-Baqarah, Ali Imran, dan an-Nisa’, sampai tumit beliau bengkak karena lama berdiri. 

Diriwayatkan dari Aisyah RA: “Nabi SAW mengerjakan shalat malam hingga bengkak kedua telapak kaki beliau, lalu aku katakan kepada beliau,’Mengapa engkau melakukan seperti ini ya Rasulallah, padahal dosamu yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah SWT? ‘Beliau menjawab, ’Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur?” (HR al-Bukhari dan Muslim). 

Shalat Tahajud dikerjakan pada malam hari, lebih utama sepertiga malam terakhir, paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tidak terbatas sesuai kemampuan masing-masing, dan amat dianjurkan agar diakhiri dengan shalat witir sebagai penutup, 1 atau 3 rakaat, atau lebih asal ganjil. 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda: “Jadikanlah shalat witir sebagai akhir shalat kalian di malam hari.” (HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an- Nasa’i).

Di antara keutamaan shalat Tahajud adalah: 

Untuk mendapatkan kedudukan terpuji 

Semua orang Islam pasti ingin mendapatkan posisi terhormat dan terpuji, baik di sisi Allah SWT maupun di hadapan umumnya manusia (walau yang kedua ini tidak boleh menjadi tujuan). Tidak ada orang yang lebih terhormat melebihi orang yang terpuji di sisi Allah SWT. Kedudukan, jabatan, pangkat, atau derajat apa pun tidak akan berarti apa-apa, bahkan bisa berbahaya, jika tidak diridai Allah SWT.

Karena itu, siapa pun yang ingin mendapat suatu kedudukan (baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif) dalam level mana pun, tidak perlu meminta-minta pada manusia, apalagi dengan melakukan hal-hal tercela, seperti berbohong, menyuap, manipulasi suara, dan sebagainya. 

Hal itu hanya akan mendatangkan bencana terhadap dirinya dan mungkin juga masyarakat luas. Jangan harap mendapat rida dari Allah SWT, bahkan mungkin besar akan dilaknat-Nya. Demikian yang dapat difahami dari al-Isra’ 79-80. Rasulullah SAW juga menyatakan: “Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR al- Hakim).

Sebagai ekspresi syukur 

Bersyukur itu memiliki 3 dimensi: bil jinaan (dengan hati), bil lisaan (dengan ucapan), dan bil arkaan (dengan tindakan). Nah shalat tahajjud itu mengandung 3 dimensi syukur tersebut, karena orang yang bertahajjud hatinya pasti lapang, lisannya pasti mengucap kalimat- kalimat thayyibah, dan yang dilakukan adalah kebaikan, mengerjakan shalat di saat umumnya orang pada tidur. 

Dengan bersyukur, perasaan pasti subur, enjoy, dan nyaman, ini adalah sehat, bahkan jasmani dan rohani. Apalagi Allah SWT berjanji pasti akan menambah nikmat pada orang-orang yang pandai bersyukur, antara lain syukur dalam wujud shalat tahajjud. Demikian yang dapat difahami dari hadis panjang tersebut di atas.

Melepaskan ikatan syetan 

Dalam kehidupan umat Islam, salah satu yang harus diperhatikan adalah gangguan syetan, yang selalu mengajak bermalasan, mengotori jiwa kita, dan mendorong untuk berbuat dosa, melanggar aturan, tidak berbuat baik, dan tidak melaksanakan perintah Allah SWT. Salah satu kiat mujarab melawan godaan syetan tersebut adalah dengan rajin melakukan shalat Tahajud setiap malam. 

Rasulullah SAW bersabda: “Syetan mengikat pada ujung kepala salah seorang di antara kalian jika tidur dengan tiga ikatan. Masing-masing ikatan mengatakan: “Engkau masih memiliki malam yang panjang, maka tidurlah!’ Jika ia bangun lantas menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu, maka lepaslah ikatan berikutnya. Dan jika ia mengerjakaan shalat, maka terlepaslah satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya ia menjadi giat, demikian juga jiwanya akan menjadi baik. Jika tidak demikian, maka keesokan harinya ia menjadi pemalas dan jiwanya menjadi kotor” (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).

Lanjut Bagian 2 >>>

Penulis : Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA (DPS LAZIS Nurul Falah)

Manfaat Sholat Tahajud