“Pengobatan bapak berhenti..kami sudah tak punya biaya lagi.”
Hampir 2 tahun lamanya pak Nurdi (47 tahun) berjuang sembuh dari kanker ganas Nasofaring. Namun alih-alih pulih, kondisinya kian hari menurun.
Semua itu bermula ketika pak Nurdi mengalami mimisan ringan. Ia menganggap hal itu biasa karena kelelahan bekerja, namun siapa sangka bahwa ujungnya membawa malapetaka?!“Dari mimisan mulai tumbuh benjolan di samping leher dan mata, terus..terus dan terus membesar.”“Dulu sudah sempat 3 kali kemoterapi, biayanya dibantu tetangga sekitar. Tapi sekarang pengobatan saya berhenti,biaya darimana? Saya juga sudah gak kuat kerja lagi jadi buruh tani”, ungkap pak Nurdi. Penyakit kanker ganas ini membuat kehidupan pak Nurdi dan keluarganya seolah berhenti. Istri pak Nurdi, ibu Rosida yang sempat berjuang berjualan makanan ringan, kini juga harus berhenti untuk merawat pak Nurdi selama 24 jam di rumah. Begitu malang..belum lagi pak Nurdi dan ibu Rosida memiliki 2 anak yang masih kecil, mustahil untuk membiarkan mereka mencari nafkah di jalanan!
“Bapak harus saya awasi terus. Pernah waktu itu kejadian dia teriak-teriak kesakitan minta tolong. Karena bingung, saya langsung memanggil bidan di desa..”“Saya minta tolong ke bidan untuk anterin bapak ke rumah sakit di kota buat berobat, perjalanan waktu itu sampai setengah jam. Sedih kalau diingat lagi, saya gak mau hal itu terulang. Saya maunya bapak bisa sembuh..”, lirih ibu Rosida.
Jangan biarkan kondisi pak Nurdi terus-terusan memburuk. Mari, bantu ayah dari dua anak ini operasi dan menjalani perawatan intensif sampai selesai.