
Zakat dan Segala Manfaatnya
Zakat merupakan salah satu rukun islam yang nomor 3. Sehingga zakat menjadi salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Oleh sebab itu, zakat menjadi indikator keislaman setiap muslim yang merupakan bentuk komitmen solidaritas seorang muslim dengan muslim lainnya.
Zakat secara etimologi dalam kitab Mu’jam Wasit seperti yang dikutip oleh Dr. Yusuf Qardhawi, adalah kata dasar yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zakat memiliki peran yang sangat luas. Karena zakat merupakan sumber pemasukan Negara selain pajak. Dengan kata lain, zakat memiliki dampak positif bagi perekonomian Negara.
Namun, pada masa saat ini banyak orang-orang yang tidak sadar pentinganya berzakat, melupakan bahkan menyepelekan kewajiban membayar zakat. Zakat adalah bagian dari menyucikan harta atas rezeki yang diterima. Zakat itu berbentuk harta, dimana hukumnya adalah wajib ketika sudah memenuhi syarat dan ketentuan. Hasil zakat tadi akan disalurkan atau diberikan kepada yang berhak menerimanya. Penerima manfaat zakat ada 8 Asnaf yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil.
Ketika melaksanakan zakat sama halnya kita sudah melakukan kebaikan. Ada banyak hikmah yang bisa didapatkan diantaranya, hikmah diniyyah, khuluqiyyah dan ijtimaiyyah. Zakat tidak akan membuat kekurangan ketika kita mengeluarkan nya. Karena pada dasarnya zakat ditujukan untuk melatih diri agar lebih peduli terhadap orang lain, mengentaskan kemiskinan juga sebagai bukti bakti kita kepada Allah SWT atas harta yang kita miliki. Banyak sekali manfaat ketika melaksanakan zakat, sebagaimana telah disebutkan dalam Al Qur'an surat at taubah ayat 103:
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Berzakat dapat menghantarkan seseorang kepada kebahagiaan dan keselamatan didunia dan akhirat. Zakat juga dapat dikatakan sebagai penghapus dosa dan media pendekatan diri terhadap Allah SWT untuk mendapat pahala besar yang berlipat ganda. Serta menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan keikhlasan bagi pribadi yang membayar zakat. Zakat juga merupakan sarana untuk membantu hidup para fakir miskin, memberikan support kekuatan, dan dapat mengurangi kecemburuan sosial.
Dengan begitu ketika mengeluarkan zakat sama halnya sudah melakukan pembersihan pada harta yang sudah diperoleh, karena pada harta tersebut masih ada hak orang lain yang harus dikeluarkan. Zakat tidak hanya membersihkan harta saja tetapi, bermanfaat bagi hati kita seperti halnya menghilangkan kekikiran dan gila akan harta dunia. Zakat itu menumbuhkan kebaikan dihati dan mengembangkan harta yang kita miliki. Jadi, ketika kita mengeluarkan zakat maka hidup ini penuh dalam keberkahan Allah.
Begitu banyak manfaat dari keikhlasan menunaikan zakat, yakni barang siapa yang menunaikan zakat maka ia akan terhindar dari bencana. Zakat juga bisa memperbaiki akhlak seseorang, maka dari itu zakat adalah kewajiban setiap muslim. Hal ini berkolerasi dengan tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW ke muka bumi, yakni tiada lain hanya untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.
Di bulan ramadhan tentu momen kita untuk berzakat dan berbagai kepada orang yang membutuhkan, karena setiap harta yang kita miliki ada hak orang lain di dalamnya. Contohnya: Akbar memiliki harta sebanyak 10 juta, di dalam 10 jt tersebut ada sebagian untuk saudara kita yang membutuhkan sejumlah 2,5%. Sahabat bisa menunaikan Zakat di bulan puasa melalui https://tabungamal.id/zakat.
Barangsiapa yang menunaikan zakat, maka ia akan memperoleh ketenangan jiwa. Sehingga, mereka yang telah menunaikan zakat akan Allah karuniakan ketenangan jiwa. Dan setiap muslim yang mengeluarkan zakat dari harta yang telah memenuhi nisabnya dijamin tidak akan menjadi miskin, justru Allah akan melipatgandakan hartanya. (Ilhafa/ Fakultas Keislaman Prodi Hukum Bisnis Syariah Universitas Trunojoyo Madura)