
Urgensi Pendidikan Islam Sejak Dini
Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan. Oleh agama Islam, pendidikan sangat ditekankan. Bahkan, Islam mewajibkan semua umatnya untuk menuntut ilmu sebagai upaya pendidikan. Untuk soal pendidikan ini, Nabi Muhammad SAW mengawal langsung untuk umatnya dengan mendorong mereka rajin menuntut ilmu, baik ilmu yang terkait keduniaan, ilmu agama, maupun secara khusus ilmu Al- Qur’an, serta seluruh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh manusia dalam menggapai sukses dunia akhirat. Ajakan Nabi tersebut di antaranya adalah:
-
Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.
-
Didiklah anak-anakmu atas tiga hal: mencintai Nabimu, ahli baitnya, dan membaca Al-Qur’an. Sebab, orang mengamalkan Al-Qur’an nanti mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci.
-
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
-
Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.
-
Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.
-
Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.
Ada yang memaknai bahwa pendidikan merupakan suatu proses dalam mempersiapkan insan baik fisiknya, akalnya, jiwa, dan ruhnya, akhlaknya. Disiapkan sedemikian rupa agar nantinya insan bisa menjalankan misi kekhalifahan yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk umat manusia.
Menurut UNESCO, terdapat empat pilar Pendidikan, baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni:
-
Learning to know (belajar untuk mengetahui), pada tahap ini kita perlu mempersiapkan akal atau otak anak didik kita.
-
Learning to do (belajar untuk melakukan), pada tahap ini seorang anak dididik untuk melaksanakan segala yang diketahuinya.
-
Learning to be (belajar untuk menjadi), tahap ini merupakan proses agar anak menjadi seseorang, menjadi manusia atau menjadi diri sendiri. Ini yang biasa dikenal sebagai mempersiapkan fisik, akal, jiwa dan ruhnya serta akhlaknya.
-
Learning to live together (belajar untuk hidup bersama), artinya anak dididik untuk memiliki kesadaran untuk hidup bersama dengan orang lain.
Para pakar pendidikan Islam memiliki definisi tentang pendidikan Islam atau pendidikan agama Islam yang berbeda-beda. Ahmad Tafsir dalam Filsafat Pendidikan Islam memaknai pendidikan Islam sebagai “bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
Sementara itu, Abuddin Nata dalam Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah ”upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai- nilai ajaran Islam.”
Seragam apapun definisi para pakar mengenai pendidikan, yang jelas bahwa pendidikan merupakan pembekalan yang sangat penting untuk masa depan yang kita harapkan bersama sehingga tidak mungkin kita membiarkan begitu saja konsep pendidikan, melainkan harus mendesainnya secara baik.
Demikian pentingnya menata dan menyiapkan pendidikan yang baik, sebab pendidikan akan menentukan masa depan semuanya. Jika hari ini menanam padi, maka masa mendatang akan panen padi. Jika hari ini menanam akhlak moral, maka masa mendatang kita akan memanen insan- insan yang memiliki kepribadian yang luhur konsisten dan bermoral.
Inilah pentingnya pendidikan dalam Islam yang tidak hanya diwajibkan menuntut ilmu. Lebih dari itu, ilmu yang dibekalkan kepada anak didik kita harus berdimensi dunia dan akhirat. Dengan demikian, generasi kita tidak hanya berkompeten di bidangnya, tetapi juga berkomitmen tinggi (qawiyyun amiinun) dan berbasis akhlak yang mulia, yang dengannya derajat manusia tetap menjadi unggul dan mulia (ahsani taqwim). Semoga demikian yang ada di benak dan perilaku kita semua, aamiin.
Penulis : Drs. KH Ali Muaffa, M.Ag. (Pengasuh Pesantren Al-Quran Nurul Falah)