Kembali
image
Keislaman

Tetap Sedekah dalam Kondisi Lapang Maupun Sempit

2 tahun yang lalu ● Dibaca 486x

Bersedekah, dalam ajaran Islam, bukanlah sekadar tindakan memberikan harta atau uang kepada yang membutuhkan, tetapi juga merupakan suatu bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual dan moral yang tinggi. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya, bersedekah tidak hanya dilakukan dalam keadaan lapang, namun juga dalam keadaan sempit. 

Tetap bersedekah di waktu lapang maupun sempit memberikan kita pembelajaran, sejatinya Allah SWT mengetahui hamba-Nya akan mampu melakukan. Terkadang, kita meragukan kekuasaan-Nya dengan tidak percaya besok mau makan apa, sebab tidak memiliki uang sama sekali, ketidakyakinan tersebut menimbulkan sifat yang negatif.

Dalam kondisi apapun, senantiasa rezeki yang kita peroleh akan bermanfaat dan sebagai wujud syukur. Sebagaimana dalam surah Al-Baqarah (2:267), Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada jual beli dan tidak ada syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." 

Ayat diatas menyoroti pentingnya bersedekah sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah, tanpa melihat seberapa besar atau sekecil rezeki yang dimiliki seseorang. Bahkan, dalam keadaan yang sulit sekalipun, manusia tetap diajak untuk memberikan sebagian dari rezeki yang diberikan oleh Allah.

Tidak hanya itu, maksud lain dari surah Al-baqarah ayat 267 mengajarkan bahwa bersedekah tidak harus dilakukan hanya saat seseorang memiliki kelebihan materi. Bahkan, ketika seseorang mengalami kesulitan ekonomi, bersedekah dapat menjadi sarana untuk membersihkan hati, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Sedekah itu tidak akan membuat harta berkurang" (HR Muslim).

Dengan kata lain, bersedekah dalam keadaan sempit adalah tindakan yang tidak hanya mendatangkan kebaikan di dunia, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan di akhirat.

Allah SWT pada ayat ini juga menegaskan bahwa pada hari kiamat, tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan amal kebaikan atau bersedekah. Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Bersedekah dalam keadaan lapang menunjukkan bahwa seseorang tidak hanya melihat kebutuhan dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitarnya. Hal ini mencerminkan sikap welas asih, empati, dan kepedulian terhadap sesama.

Selain itu, Surah Al-Baqarah (2:261) menjelaskan tentang keberkahan bersedekah dalam keadaan lapang. Allah berfirman, "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki." 

Sedekah yang ditunaikan kepada lembaga zakat, infaq, shadaqah yang terpercaya akan mendatangkan keberkahan yang melimpah, khususnya bagi seorang hamba Allah SWT. Dalam keadaan lapang, seseorang mungkin merasa lebih mudah untuk bersedekah karena kelebihan rezeki yang dimilikinya. Namun, sikap tersebut harus dijaga agar tidak menjadi sikap yang semata-mata berasal dari kelebihan, tanpa memperhatikan keadaan orang lain. 

Al-Qur’an mengingatkan agar bersedekah tidak hanya dilakukan saat melimpah harta, tetapi juga dalam keadaan sempit. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kebaikan itu dimulai dari rumah masing-masing, dan setiap kebaikan itu adalah sedekah." (HR. Bukhari).

Saat manusia menjalani kehidupan, tidak selalu berada dalam kondisi yang lapang. Oleh karena itu, bersedekah dalam keadaan sempit juga menjadi ujian bagi manusia untuk menunjukkan keteguhan iman, kesediaan berkorban, dan kepercayaan kepada Allah SWT. 

Dalam Surah Ali Imran (3:92), Allah berfirman, "Dengan hartamu dan dirimu, kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."

Kita memahami bahwa bersedekah dalam keadaan sempit adalah bentuk pengorbanan yang diakui oleh Allah SWT. Meskipun mungkin sulit bagi seseorang untuk memberikan sebagian dari harta yang sangat dibutuhkannya. Namun, Allah SWT menjanjikan kebaikan dan keberkahan sebagai balasannya. Sebagai hamba-Nya yang taat, manusia diajak untuk mempercayai janji dan meyakini bahwa setiap tindakan kebaikan akan mendatangkan keberkahan.

Bersedekah dalam keadaan sempit dan lapang memiliki makna mendalam dalam ajaran Islam. Ini adalah amal perbuatan yang tidak hanya melibatkan harta dan materi, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral, spiritual, dan ketakwaan. Melalui petunjuk dan hikmah yang terkandung dalam Al-Quran, manusia diajak untuk memahami bahwa bersedekah bukanlah kewajiban yang terpenuhi hanya dalam keadaan lapang, tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih keberkahan di dunia dan akhirat.