Kembali
image
Keislaman

Shalat Jangan Jadikan Beban

13 hari yang lalu ● Dibaca 110x

Sholat bukan beban. Kalimat ini seringkali terlontar sebagai pengingat bahwa ibadah seharusnya menjadi kebutuhan jiwa, bukan sekadar kewajiban yang terasa berat. Namun pada kenyataannya, banyak dari kita yang justru merasa malas, terburu-buru, bahkan menjadikan sholat sebagai rutinitas tanpa merasakan nikmat. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita renungi lebih dalam, mengapa sholat bukan beban, melainkan kenikmatan luar biasa yang harus diraih.

Memperkuat Akidah

Sebagai fondasi utama dalam Islam, akidah memiliki peran penting dalam membentuk kualitas keimanan seseorang. Ketika akidah tertanam kuat dalam hati, maka menjalankan sholat bukan beban, melainkan menjadi kebutuhan ruhani yang tak tergantikan. Orang yang memahami tujuan hidupnya akan menyadari bahwa segala aktivitasnya harus terhubung dengan Allah SWT, dan sholat adalah jembatan utama menuju-Nya.

Akidah yang kuat juga melahirkan kesadaran bahwa manusia adalah hamba yang senantiasa bergantung kepada Rabb-nya. Oleh karena itu, sholat bukan hanya rutinitas, tetapi juga ekspresi ketundukan dan penghambaan yang paling mulia. Keimanan yang kokoh akan membuat seseorang tidak melihat sholat sebagai kewajiban berat, tetapi sebagai kehormatan.

Seorang mukmin yang akidahnya lurus akan menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan cinta. Dia merasa rugi jika meninggalkan sholat, karena sadar bahwa di dalam sholat ada ketenangan dan solusi atas segala persoalan hidupnya. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45: 

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ 

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Setelah akidah diperkuat, pemahaman tentang ibadah pun akan mengikuti. Kita akan merasakan bahwa sholat bukan beban karena sejatinya jiwa kita merindukan komunikasi dengan Sang Maha Penyayang. Keimanan yang mapan menciptakan dorongan internal untuk terus memperbaiki kualitas ibadah, termasuk sholat.

Membuat Kita Rindu Sholat

Seseorang yang hatinya terikat pada Allah SWT akan merindukan sholat sebagaimana seorang kekasih merindukan pertemuan dengan orang yang dicintainya. Sholat bukan beban karena ia menjadi tempat curhat, pengaduan, dan kedamaian hati. Bahkan dalam kesibukan duniawi, seorang hamba yang dekat dengan Allah akan menyempatkan diri untuk sholat dengan penuh kerinduan.

Rasa rindu kepada Allah SWT mendorong seseorang untuk tidak hanya melaksanakan sholat wajib, tetapi juga meramaikan malamnya dengan sholat sunnah. Sholat tahajud, dhuha, dan rawatib menjadi amalan yang ia jaga karena hatinya merasa nyaman dalam sujud. Allah berfirman dalam QS. As-Sajdah ayat 16: 

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

Melalui kerinduan yang terbangun, sholat bukan beban, melainkan kerinduan yang selalu ingin dituntaskan. Jiwa merasa hampa jika belum bertemu dengan Allah dalam sujud. Sholat menjadi sarana pengikat antara manusia dan Tuhannya yang tak bisa dipisahkan oleh waktu maupun keadaan.

Wujud Syukur

Sholat adalah salah satu bentuk nyata dari rasa syukur seorang hamba. Ketika kita sadar bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT, maka tak ada cara yang lebih mulia untuk mengungkapkan syukur selain dengan memperbanyak sujud. Sholat bukan beban, melainkan ungkapan syukur atas kehidupan, kesehatan, waktu, dan seluruh anugerah yang tak ternilai harganya.

Bersyukur tidak cukup hanya diucapkan oleh lisan, tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan. Setiap rakaat dalam sholat merupakan bukti syukur kita kepada Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW pun memperbanyak sholat malam sebagai bentuk syukurnya, padahal beliau telah dijamin surga. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi SAW bersabda: "Tidakkah aku menjadi hamba yang bersyukur?"

Selain sholat, bentuk syukur juga bisa diwujudkan melalui sedekah. Memberikan sebagian rezeki kepada orang lain akan menumbuhkan rasa cinta dan empati, serta menjadikan hati lebih dekat kepada Allah. Ketika bersedekah, kita pun menyadari bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan.

Dengan sholat dan sedekah, kita memelihara hubungan baik dengan Allah dan sesama. Hati yang penuh syukur akan lebih ringan dalam beribadah, karena ia menyadari semua nikmat berasal dari Allah. Maka dari itu, sholat bukan beban, tetapi bentuk kecintaan dan rasa syukur yang tulus dari lubuk hati terdalam.

Sholat adalah kebutuhan ruhani yang membawa ketenangan dan kebahagiaan hakiki. Mari kita jaga dan tingkatkan kualitas sholat kita, karena di sanalah letak kekuatan dan kebahagiaan seorang mukmin sejati.


Shalat Jangan Jadikan Beban