
Saya Siap Berkurban di Tahun Ini
"Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan dua anak domba yang gemuk. Beliau membunuhnya dengan tangannya sendiri, menyebut asma Allah dan bertakbir (Allahu akbar), dan membaringkan hewan tersebut. (Lihat Shahih Sunan Abu Dawud, no. 2806)".
Aku telah siap, dan demikian pula mungkin para pembaca. Menyambut Idul Adha, hari raya yang mendorong kita untuk berbagi sesama, kita disuguhkan oleh ajaran berkurban, sebuah praktek keberpihakan kepada mereka yang membutuhkan, sebuah momentum yang membuat kita semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta.
Berkurban bukan sekadar ibadah yang menuntut kita untuk mengeluarkan harta, namun lebih dari itu, berkurban adalah lembaran kisah yang mengajarkan kita tentang semangat berkorban dan sikap tulus dalam beribadah, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS. Dari kisahnya kita belajar mengenai kesabaran, ketabahan, dan kerelaan untuk berkorban apapun demi kecintaan kepada Yang Maha Esa.
Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanku dan berkurban. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu Dialah yang terputus. (QS. Al Kautsar: 1-3)
Berkurban merupakan refleksi dan tawaran untuk kita semakin mendalami hikmah dan makna berqurban. Kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, menjadi cerminan dari pengorbanan dan kuatnya iman dalam menjalankan perintah Allah.
Namun, bersiap untuk berkurban bukanlah perkara mudah. Terlebih di situasi pandemi yang sedang berlangsung ini. Tapi, seperti yang diungkapkan dalam hadits di atas, berqurban adalah amalan yang penuh berkah dan melibatkan banyak orang. Maka, kita dituntut untuk berbuat ikhlas dan meraih berkah dalam setiap detik detik persiapan dan pelaksanaan qurban ini.
Pada tahun ini, saya siap untuk berqurban. Bukan hanya sebagai wujud ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, namun juga sebagai realisasi dari rasa syukur atas rezeki yang Allah SWT beri. Saya siap untuk berkurban, bukan hanya dengan harta, namun juga dengan waktu, tenaga, dan pikiran.
Untuk itu, bagi anda yang telah berniat untuk berkurban, lanjutkan niat baik itu. Berqurban adalah ajaran yang mengajarkan kita untuk berbagi, memberi tanpa mengharap balasan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Berqurban di tahun ini menjadi momen yang spesial, di tengah keadaan dunia yang penuh tantangan, berqurban menjadi solusi dalam menyalurkan kepedulian kita terhadap sesama.
Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam melaksanakan ibadah qurban tahun ini, sehingga kita dapat merasakan hikmah dan berkah dari ibadah ini. Aamiin.
Ingin mengakhiri dengan pesan bahwa; siap atau tidak siapnya kita untuk berqurban, yang terpenting adalah niat dan usaha kita. Sepanjang kita memiliki niat yang baik dan berusaha sekuat tenaga, insya Allah seluruh proses berkurban kita akan dipermudah oleh Allah SWT.