
Saling berbagi di hari idul Adha dengan penuh cinta
Idul Adha yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban adalah salah satu hari besar dalam Islam yang memiliki makna mendalam terkait pengorbanan, ketaatan, dan berbagi. Pada tanggal 10 dzulhijjah, umat Muslim di seluruh dunia memperingati kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya yang bernama Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, dan sejak saat itu, penyembelihan hewan kurban menjadi tradisi yang melekat pada perayaan Idul Adha.
Hari Raya Idul Adha adalah waktu yang tepat untuk berbagi kebaikan dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat. Melalui berbagai bentuk berbagi, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga setiap perayaan Idul Adha membawa berkah dan kebaikan bagi semua.
Dalam riwayat hadits, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِنَّمَا نَهَيْتُكُمْ مِنْ أَجْلِ الدَّافَةِ الَّتِي دَفَّتْ عَلَيْكُمْ فَكُلُوا وَتَصَدَّقُوا وَادَّخِرُوا (رواه ابو داود)
Artinya: Sesungguhnya aku melarang kalian menyimpan (daging kurban) untuk kalian sendiri, maka makanlah, sedekahkanlah dan simpanlah." (HR. Abu Dawud).
Makna berbagi penuh cinta
1. Kepedulian sosial
Berbagi daging kurban mencerminkan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Dengan memberikan sebagian dari hasil kurban kepada fakir miskin dan tetangga, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Ini adalah wujud nyata dari cinta kasih yang diajarkan dalam agama Islam.
2. Bersyukur atas nikmat Allah
Berkurban adalah bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah. Dengan berbagi daging kurban, kita menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih kita atas nikmat yang telah kita terima. Ini juga menjadi pengingat untuk selalu bersyukur dan tidak lupa berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.
3. Mempererat silaturahmi
Tradisi berbagi daging kurban juga membantu mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan. Saat kita memberikan daging kurban kepada kerabat, tetangga, dan teman, kita memperkuat ikatan dan menciptakan keharmonisan dalam lingkungan sekitar. Silaturahmi yang terjalin dengan baik akan menciptakan masyarakat yang lebih solid dan harmonis.
Langkah-langkah berbagi dengan penuh cinta
1. Niat yang Ikhlas
Mulailah dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk berkurban dan berbagi. Niat yang baik akan memancarkan energi positif dan membuat proses berbagi menjadi lebih bermakna.
2. Pemilihan hewan kurban
Pilihlah hewan kurban yang sehat dan sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Islam. Hewan yang baik dan sehat mencerminkan kualitas ibadah kita dan niat baik untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain.
3. Pembagian yang adil
Pastikan daging kurban dibagi dengan adil dan merata. Berikan prioritas kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Pembagian yang adil akan menciptakan rasa keadilan dan menghindari kecemburuan sosial.
4. Sikap ramah dan sopan
Saat memberikan daging kurban, lakukan dengan sikap ramah dan sopan. Sambutlah penerima dengan senyuman dan sapa yang hangat. Hal ini akan membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.
5. Mengajak pemuda untuk terlibat
Libatkan remaja dalam proses kurban dan pembagian daging. Karena akan mengajarkan mereka nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan rasa tanggung jawab sejak dini. Pemuda yang terbiasa berbagi akan tumbuh menjadi pribadi yang empatik dan penuh kasih.
Mengapa Berbagi dengan Penuh Cinta Penting?
Berbagi daging kurban dengan penuh cinta memiliki dampak yang besar, baik bagi pemberi maupun penerima. Bagi pemberi, ini adalah kesempatan untuk berlatih ikhlas, bersyukur, dan peduli terhadap sesama. Bagi penerima, ini adalah bantuan yang sangat berarti dan bentuk kasih sayang yang dapat meringankan beban mereka.
Dengan berbagi daging kurban, kita bukan hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga menyebarkan cinta dan kebaikan di masyarakat. Setiap potongan daging yang dibagikan membawa pesan kebersamaan dan kemanusiaan yang kuat, yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan mencintai di antara sesama umat manusia.
Dengan niat yang ikhlas dan tindakan yang penuh kasih, kita bisa menciptakan suasana yang harmonis dan saling peduli di masyarakat. Mari jadikan Idul Adha sebagai waktu untuk menebar kebaikan dan cinta, serta memperkuat tali persaudaraan dengan sesama.
Penulis : Rahma Dianti Pratiwi (Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya)