Kembali
image
Keislaman

Refleksi Akhir Tahun Menuju Pribadi yang Lebih Baik

6 tahun yang lalu ● Dibaca 1165x

Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya oleh salah seseorang. Konon orang ini berasal dari suku Arab Badui. Pertanyaannya sangat mendasar. Dia bertanya, ”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling baik?”

Rasululullah SAW lalu menjawab dengan sangat singkat namun memiliki makna yang amat mendalam dan menyimpan spirit yang sangat luar biasa. Beliau menyampaikan bahwa orang yang baik adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR Tirmidzi).

Kalau direnungkan, jawaban yang singkat ini sangat menghunjam di hati sanubari. Ucapan Baginda Nabi itu dapat menumbuhkan sumber energi positif pada diri seseorang untuk segera bereaksi mengoreksi apakah peringatan itu sesuai dengan apa yang terjadi pada dirinya atau bahkan sebaliknya, yaitu diberikan panjang umur namun tidak menambah kebaikan kehidupannya. Pesan ini sampai sekarang masih sangat relevan dan terasa sebagai suatu pesan yang sangat hidup sepanjang masa dan berlaku bagi siapa saja.

Hari demi hari, tahun demi tahun, terus berjalan. Bertambahnya tahun secara kuantitas bertambahlah usia sesorang. Namun, pada hakikatnya, secara kualitas usia itu semakin berkurang. Perjalanan manusia semakin jauh meninggalkan titik kelahirannya di dunia menuju perpindahan ke alam lain, yakni alam barzakh, yang amat sangat panjang. Perjalanan hidup di alam dunia seolah hanya pekerjaan rutinitas keluar rumah di pagi hari lalu datang sore hari masuk rumah, lalu tidur sejenak kemudian keluar rumah, masuk lagi pada sore hari. Begitu seterusnya secara rutin dilakukan. Rutinitas gerak manusia yang sangat tidak terasa akan menghabiskan waktu begitu saja, terlebih bagi mereka yang tidak punya tujuan hidup yang jelas. Kesempatan waktu yang dimiliki banyak disibukkan oleh permainan dunia yang sangat mempesona.

Agar kelak tidak menyesal dalam mengarungi kehidupan patut kiranya menyimak peringatan Allah: ”Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditentukan. Kemudian kepada Allah kamu kembali lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.”(QS Al-Anam [6]: 60). Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan Allah-lah yang mematikan hamba-hamba-Nya dalam tidur mereka pada malam hari. Itulah yang dimaksud dengan kematian kecil.

Dalam ayat ini telah disebutkan dua kematian, yaitu kematian besar dan kematian kecil. Allah mengetahui segala perbuatan, pekerjaan, dan segala gerak manusia di kala tidur ataupun sudah bangun di siang hari. Allah akan mengabarkan kepada kita tentang apa saja yang dahulu kita kerjakan dan akan memberikan balasan atas hal itu.

Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zhilalil Quran menyampaikan dengan demikian, ketika seseorang merasa mengantuk dan tidur beratti dia telah memasuki suatu fase kematian. Orang yang tidur kehilangan kekuatan dan kemampuannya. Dan Allah mengetahui setiap anggota tubuh bergerak untuk mengambil atau meninggalkan sesuau yang bersifat baik ataupun buruk.

Persoalan yang harus menjadi perhatian sangat mendalam adalah ternyata perpindahan kehidupan dari dunia ke alam akhirat itu tidak sekadar pindah alamat begitu saja, melainkan sekaligus akan menerima balasan atas segala perbuatan tetkala menjalani kehidupan dunia.

Pertanyaan dari orang Arab Badui yang sangat menarik itu patut diresapi dengan sungguh-sungguh dan bagaimana cara mengamalkannya. Tidak ada pilihan lain kecuali harus selektif menggunakan waktu untuk memilih aktivitas yang memiliki nilai ibadah tinggi serta tidak memberikan kesempatan untuk beraktivitas yang menghambur-hamburkan waktu tanpa banyak mengandung manfaat.

Semoga nikmat umur yang masih menempel bersama tubuh ini senantiasa dipilihkan oleh Allah untuk selalu berada ke jalan yang lurus dan berkualitas. (Oleh : Drs. H. Umar Jaeni, M. Pd. Direktur Eksekutif Nurul Falah)

Doa Memohon Petunjuk dan Rahmat

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Yang Bermakna : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya. (Surat Ali Imran, 3:8)

Refleksi Akhir Tahun Menuju Pribadi yang Lebih Baik