
Puasa itu Obat untuk Menyehatkan Badan
Islam adalah agama yang sempurna, agama yang mengatur perilaku manusia mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, mulai dari lahir sampai meninggal dunia. Tidak ada perilaku manusia yang tidak diatur oleh Islam, namun aturan yang diterapkan dalam agama islam tidak sama sekali merugikan manusia, bahkan sangat membuat manusia menjadi hidup nyaman dan tentram.
Dalam menjalani kehidupannya, manusia tidak dilepas begitu saja, tetapi ada pedoman hidup yang sudah diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dalam Islam ada yang pilar atau pondasi yang menjadi keharusan seorang muslim melakukan amalan tersebut, hal itu disebut rukun islam. Rukun Islam ada lima, yaitu mengucapkan syahadat, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa dan menunaikan ibadah haji jika mampu.
Setiap rukun islam tersebut mempunyai makna dan fungsinya masing-masing dan juga setiap amalan tersebut sudah tercantum di dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an firman Allah SWT Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dalam rukun islam ada suatu amalan yang bermanfaat yang bisa dipakai sebagai obat untuk menyehatkan diri sendiri yang obat ini bisa didapatkan dengan gratis yaitu puasa. Dalam bahasa arab, puasa itu shaum atau shiam, yang berasal dari kata shaamu, yashuumu dan sauman wa shiyaaman.
Secara bahasa puasa sama dengan al imsak yang artinya menahan. Sehingga puasa adalah menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Dengan berpuasa, manusia akan menahan diri supaya tidak membatalkan puasanya yaitu tidak makan dan minum, menahan nafsu yang membuat emosi meningkat, syahwat, berbicara kasar, ghibah, dan lainnya yang membuat manusia dapat merugi jika mengerjakannya.
Ketika manusia menahan hawa nafsunya selama berpuasa, pikiran manusia akan lebih tenang, santai dan tidak menimbulkan masalah kepada orang lain. Begitu pun, ketika manusia menahan diri untuk tidak makan selama kurang lebih 14 jam.
Proses detoksifikasi terjadi dalam tubuh selama puasa, berbagai macam toksin (racun) yang ada di dalam lemak terpecah dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Setelah beberapa hari berpuasa, ada hormon yang meningkat yaitu endorfin. Hormon ini biasa disebut hormon perasaan baik yang menyebabkan perbaikan kewaspadaan, daya kognitif, dan kesehatan mental.
Seorang ilmuwan Filsafat Al Ghazali dalam buku Ihya ’Umuluddin berkata “Makan sedikit bisa menyehatkan badan dan mencegah penyakit, karena sebab penyakit adalah banyaknya makan”. Puasa menjadikan manusia menjadi lebi bersyukur terhadap apa yang selama ini dia makan sehari-hari, sehingga bisa lebih menghargai orang-orang yang bercukupan yang mungkin saja hanya makan sehari sekali.
Sehingga Allah memerintahkan manusia melalui Q.S Al Baqarah ayat 183 bukan hanya sekadar perintah tetapi mempunyai makna dan manfaat yang luar biasa. Dengan berpuasa manusia akan menjadi manusia yang bertaqwa, manusia yang mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dilarang oleh Allah SWT. Puasa membuat manusia menjadi lebih bersih, damai dan bersyukur. (Nur Fitri Syahidah, Volunteer Ramadhan)