Kembali
image
Keislaman

Peran Media Dakwah dalam Islam

3 tahun yang lalu ● Dibaca 904x

Islam merupakan agama yang universal. Karakteristik ajarannya tidak hanya untuk lokal, tetapi bermuara global, lintas wilayah, bangsa, suku, dań ras. Sebagai agama Samawi, perkembangannya mengalami pergerakan yang cukup pesat. Islam telah hadir di berbagai belahan bumi di seantero dunia. Berbagai jalur cara agama ini hadir di suatu kawasan. Sesuai dengan fitrah dan aktivitas manusia. Bisa melalui jalur ekonomi dan perdagangan, budaya, politik, dan sosial.

Setiap orang yang telah suka rela menyatakan diri bersyahadat disebut muslim. Sejak itu pula diberikan hak untuk menyampaikan ajaran yang diyakini itu kepada orang lain, keluarga, kawan, kerabat, dan handai tolan, walaupun yang disampaikan hanya satu patah kata yang berisi tentang kebaikan. Yang demikian itu diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Secara umum, setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa mengajak ke jalan kebaikan dan mencegah dari perilaku yang buruk. Amar ma’ruf nahi mungkar. ”Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS Al-Asr: 3). Orang yang dapat melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar itu digolongkan orang yang beruntung. Demikian anjuran Al-Qur’an dalam surat Al-Asr.

Kata-kata dan kalimat yang paling baik yang keluar dari bibir manusia adalah kata- kata dan kalimat mengajak untuk berperilaku dan berbuat kebaikan serta mengajak taat kepada Allah. ”Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS Fussilat: 33).

Dengan semangat motivasi untuk berbuat dan mengajak kepada jalan Allah itulah, setiap muslim berusaha untuk mengamalkan ajaran tersebut di setiap tempat dan dalam kesempatan apa pun.

Kami juga mengajak sahabat semua untuk mendukung program pembangunan Peantren Tahfidz Leader, pesantren ini untuk mencetak santri yang mempunyai sifat pemimpin berlandaskan Quran dan menyebarkan dakwah Islam melalui media sosial. Wakaf Pesantren Tahfidz Leader bisa melalui: https://tabungamal.id/campaign/wakaf-pembangunan-pondok-tahfidz-mahasiswa-leader

Meski demikian, tidak semua orang memiliki keahlian dalam mensyiarkan dakwah Islam. Harus ada sebagian masyarakat yang spesifik mempelajari agama dengan mendalam dan mampu menyampaikan dengan baik. Untuk itu, perlu belajar dan kedalaman ilmu, baik secara materi keislaman dan strategi, metode, serta teknik cara penyampaian. Perintah itu ditegaskan “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS Ali Imran: 104).

Untuk mengajak ke jalan kebaikan dan mengajak ke jalan Allah itu, Al-Qur’an juga memberikan pedoman. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara-cara yang bijaksana, hati yang bersih, serta memperhatikan
situasi dan kondisi. Selain itu, didasari etika yang baik. Secara teknis, disebutkan bahwa ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka melalui cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan- Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk” (QS An-Nahl: 125). Tampak bahwa penyampaian dakwah itu perlu menggunakan berbgai metode, teknik, dan media agar tujuan dakwah dapat sampai ke masyarakat.

Metode dakwah bisa menggunakan bimbingan konseling secara individu. Sementara untuk audiens dengan jumlah cukup banyak, dapat digunakan pidato atau ceramah. Untuk menghadapi orang-orang yang berpengetahuan dan memiliki pengalaman luas, kita dapat menggunakan metode berdebat atau diskusi, tetapi tetap dengan cara-cara yang ber- akhlaqulkarimah.

Semua metode dakwah yang digunakan diperlukan media agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat secara tepat. Mediayangdigunakan disesuaikandengan sasaran dakwah dan perkembangan zaman.

Para nabi utusan Allah dalam berdakwah juga menggunakan media. Retorika atau pidato merupakan metode dakwah yang paling tua. Media yang digunakan kemampuan berbicara melalui lisannya. Nabiyullah Musa as saking inginnya bisa berpidato dengan lancar dan berbobot sampai memohon kepada Allah secara khusus.

Doa itu diabadikan dalam Al- Qur’an, ”Wahai Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.”(QS Ta Ha: 25- 28). Rasulullah SAW juga menggunakan media lisan dengan berpidato untuk mengenalkan Islam setelah situasi dan kondisinya memungkinkan. Beliau juga menggunakan media surat-menyurat kepada para pembesar kerajaan.

Peradaban umat manusia makin berkembang. Selayaknya media dakwah mesti harus menyesuaikan diri. Di era ini, para pelaku dakwah dan para pengelola lembaga pendidikan dan dakwah mesti punya semangat yang tinggi, kreativitas yang lebih produktif,dan berperan lebih aktif dalam penguasaan digitalisasi. Mengembangkan inovasi berbasis digitalisasi agar penyebaran nilai-nilai Islam lebih terasa dan menyentuh berbagai kalangan masyarakat.

Penggunakan YouTube, Facebook, Blog, WhatsApp, TikTok, dan Twitter sebagai media dakwah untuk mencapai tujuan dakwah merupakan suatu keharusan.

Nurul Falah sebagai lombaga Dakwah yang berbasis Al-Quran telah melakukan ionvasi pembelajiran Al-Quran dengan aplikasi teknologi yang data dikades diseluruh penjuru dunia. Semoga Ikhtiar ini akan memberikan kemudahan.