Kembali
image
Parenting

Parenting Anti-Bullying: Membekali Anak dengan Nilai-nilai Islam

2 bulan yang lalu ● Dibaca 14x

Sebagai orang tua, kita tentu mendambakan anak-anak tumbuh menjadi individu yang kuat, berani, dan berakhlak mulia. Namun, di tengah maraknya kasus perundungan, orang tua perlu membekali diri dengan strategi anti-bullying yang efektif. 

Paham Bullying, Dulu Kini

Dahulu, perundungan seringkali dipandang sebagai kenakalan anak biasa dan tidak dianggap serius. Pelaku dan korban seringkali berinteraksi secara fisik, dan dampaknya mungkin tidak terlalu terlihat secara luas.

Kini, dengan kemajuan teknologi, perundungan telah berevolusi menjadi fenomena yang lebih kompleks, termasuk cyberbully. Perundungan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dampaknya bisa meluas hingga kesehatan mental dan emosional korban.

Nilai Islam

Islam secara tegas melarang segala bentuk tindakan yang menyakiti atau merendahkan orang lain. Konsep anti-bullying sangat selaras dengan ajaran Islam yang menganjurkan kasih sayang dan persaudaraan.

Al-Qur'an dan Hadis banyak mengajarkan tentang pentingnya menghormati sesama, menjauhi ghibah (menggunjing), dan berbuat baik kepada siapa pun, sehingga tercipta suasana anti-bullying di lingkungan masyarakat. Ajaran ini menjadi panduan penting dalam membangun karakter anti-bullying pada anak.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ۝١٢

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat ayat 12)

Kuatkan Empati, Berani Bertindak

Mengajarkan empati adalah kunci utama dalam membangun jiwa anti-bullying pada anak. Dengan memahami perasaan orang lain, anak akan lebih enggan untuk menyakiti dan lebih peduli terhadap korban.

Selain empati, penting juga untuk menanamkan keberanian dalam diri anak untuk bertindak. Ajari mereka untuk tidak takut melaporkan perundungan yang mereka lihat atau alami, ini adalah langkah krusial dalam melawan perundungan dan menerapkan prinsip anti-bullying.

Membangun keberanian ini tidak hanya berarti melawan secara fisik, tetapi juga secara verbal dan mental, dengan tegas menyatakan "tidak" pada tindakan perundungan. Pemberdayaan diri ini adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan anti-bullying.

Keluarga, Perisai Anak Tangguh

Keluarga adalah benteng pertama dalam melindungi anak dari perundungan. Dengan membangun komunikasi yang terbuka dan menciptakan lingkungan yang aman, anak akan merasa nyaman untuk berbagi pengalaman mereka.

Dukungan keluarga yang kuat akan membekali anak dengan kepercayaan diri dan ketangguhan mental, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan. Ini adalah pondasi utama dalam menciptakan anak-anak yang memiliki karakter anti-bullying yang kuat.

Demikianlah ulasan mengenai pentingnya parenting anti-bullying dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. Dengan bekal anti-bullying yang kuat, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berempati, berani, dan mampu membawa perubahan positif di lingkungannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.