Kembali
image
Keislaman

Mulia Bersama Al-Quran

3 tahun yang lalu ● Dibaca 566x

“Dengan mendakwahkan alquran inilah yang membuat kita mulia di dunia dan akhirat,” ucap pria asal Bondowoso.

M. Arif Budi, akrab disapa Ustaz Arif,  pria asli Bondowoso mempunyai keinginan kuat untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, khususnya pendidikan Al-Quran hingga plosok Negeri. Tahun 1997, ia mendapatkan izin Kyai dan bebrapa guru pesantren mengizinkan untuk berangkat ke Batam mensyiarkan agama Islam.

Arif berangkat dengan niat lillahi ta’ala bergi ke Pulau Selat Nenek, Temoyong, Bualang, Batam, Kepulauan Rian. Masyarakat berkata pencaharian nelayan yang hanya terdiri 200 Kepala Keluarga seluruh pulau. Melihat kondisi masyarakat yang kuran dalam hal penyampaian agama, Ia merintis dengan membangun Taman Pendidikan Al-Quran untuk Ibu-ibu.

Meskipun adanya penolakan dari beberapa masyarakat, tetap bersabar menghadapi. Dengan aktivitas dakwah yang membuahkan perubahan prilaku masyarakat, awalnya tidak sholat menjadi sholat lima waktu, awalnya tidak tau mandi junub menjadi mandi junub selepas berhubungan, dan masih banyak lagi.

Dua tahun berjalan mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar, 1999 mulai berjalan membangun Pondok Pesantren, “Pelan-pelan mendakwahkan Islam khususnya Al-Quran, meskipun dulu ada ustaz di sini tetapi hanya ustaz tradisional.” ia menjelaskan ketika wawancara bersama Tim LAZIS Nurul Falah. Alasan itulah yang membuat Arif terus semangat hinggamasyarakat di sini bisa baca alquran, sekaligus memahami agama Islam.

Terik matahari menyengat dipesisir pulau, sebelum berpindah pulau, Ustaz Arif memastikan pondok pesantren yang berada di Selat Pulau Nenek ada yang melanjutkan, “Alhamdulillah, atas izin dan pertolongan Allah pesantren tetap terus berjalan hingga saat ini,” imbuhnya.

Dana yang diterima membangun Taman Pendidikan Al-Quran dan Pondok Pesantren basil dari donatur, pemerintah kota Batam, dan sukarelawan masyarakat sekitar. Setiap langkah baik yakin bahwa Allah Swt. akan mempermudah langkah.

Dengan perasaan berat meninggalkan, sebab masyarakat pernah berkata kepada Ustaz Arif saat berpamitan, “Kalau Ustaz pergi dari sini nanti saya tidak mau sholat lagi.” mendengar pernyataan itu membuat hati gelisah dan bimbing. Setelah pengertian dan ada penganti meneruskan pengajaran Al-Quran disini, akhirnya luluh dan rela melepaskan Ustaz Arif untuk pindah tempat.

Betapa kuatnya cinta dari masyarakat kepada beliau untuk tetap ingin singgah. Dakwah dengan cinta akan melekat hingga kapanpun.

Tahun 2008 berpindah lokasi di Pulau Batu Aji tetap berdakwah dibidang sosial membuat panti asuhan Mifthus Sa’adah. 2013 mulai berkecimpung Di biddag masjid dan bergabung di BKPRMI (Bdan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Batam.

Saat menghantar proposal Al-Quran, Ustaz Arif mengalami kecelakaan motor berat yang mengakibatkan kaki kiri patah hingga harus diamputasi sampai diatas lutut karena adanya inveksi di kaki. Sempat down tidak melakukan ativitas selama satu bulan dan tersadar, “Ini hanya tube saya saja yang sulit meltangkah, tapi pikiran masih sehat dan harus tetap berjuang.” mengucapkan dengan tatapan tajam.

Dengan bantuan saudara-saudara guru ngaji seluruh kota Batam menggalang dana membelikan kaki palsu senile 15 juta rupiah yang dibeli langsung dari Solo.

Di tahun 2022 berpindah di Dapur Duabelas, Sagulung, Kota Batam, mendapatkan tanah hibah dari dermawan. Sudah 3 bulan berjalan kegiatan rumah tahfidz dan panti asuhan. 30 lebih santri yang berada di rumah tahfidz.

Nasehat untuk semua yang berjuang mendakwahkan Al-Quran, “Yakinlah semua yang kita lakukan akan diridhoi oleh Allah Swt. Jika kita menolong agama Allah, pasti Allah akan menolong kita.” imbuh beliau. [lazisnf]