Kembali
image
Keislaman

Menyemai Kasih Sayang Lewat Berbagi

setahun yang lalu ● Dibaca 181x

Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut dengan Hari Raya Kurban, bukan hanya sebuah momen berharga dan penuh dengan makna bagi seluruh umat muslim di penjuru dunia. Di balik prosesi qurban, banyak terselip pesan mendalam tentang cinta, kasih sayang, dan rasa kepedulian terhadap sesama manusia. 

Makna Kurban dalam Islam 

Kurban berasal dari kata qaraba yang memiliki arti mendekat. Di dalam konteks Hari Raya Idul Adha, kurban merupakan sebuah sikap mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui penyembelihan ternak, seperti sapi, kambing, atau domba. Prosesi ini merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putra yang sudah lama ditunggu kehadirannya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah SWT, sebelum akhirnya Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba. 

Kurban sebagai Wujud Cinta kepada Allah SWT

Dengan berqurban, umat muslim di seluruh dunia dapat menunjukkan cinta dan ketaatan mereka kapada Sang Khaliq. Mengorbankan hewan ternak merupakan simbol dari kesediaan seorang umat untuk memberikan yang terbaik dan paling berharga demi menjalankan perintah-Nya. Cinta kepada Sang Pemberi Hidup ini kemudian diterjemahkan ke dalam tindakan nyata yang penuh dengan makna spiritual. 

Sebagaimana telah dijelaskan di dalam Al-qur’an surat Al-Kautsar: 

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! (Q.S Al-Kautsar ayat 2). 

Kurban sebagai Wujud Cinta kepada Sesama 

Salah satu aspek terpenting dalam kurban adalah pendistribusian daging kurban kepada mereka yang membutuhkan. Dalam proses ini, terkandung nilai-nilai solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Daging kurban diklasifikasikan menjadi tiga bagian; satu bagian untuk keluarga yang berkurban, satu bagian untuk kerabat dan tetangga, dan satu bagian terakhir untuk fakir miskin. 

Dengan demikian, kurban menjadi momentum berharga untuk mempererat hubungan sosial dan menyemai kasih sayang di antara sesama manusia. 

Menyemai Kasih Sayang Lewat Berbagi

  1. Meringankan beban sesama. Banyak keluarga yang mungkin jarang menikmati daging dalam keseharian mereka. Dengan berbagi daging kurban, kita dapat mewujudkan keinginan mereka untuk menikmati daging tanpa perlu memikirkan bagaimana cara membelinya. Kita dapat meringankan beban mereka dan membawa kebahagiaan ke dalam kehidupan mereka. 

  2. Memperkuat persaudaraan. Berbagi daging kurban juga memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat. Ketika masyarakat saling berbagi, rasa kebersamaan dan persaudaraan akan semakin terjalin dengan erat. 

  3. Pendidikan untuk Anak-Anak. Dengan melibatkan anak-anak dalam prosesi kurban dan pendistribusian dagingnya dapat menjadi sarana edukatif yang baik. Mereka akan belajar mengenai pentingnya berbagi, kepedulian, dan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini. 

  4. Mengurangi Kesenjangan Sosial. Pendistribusian daging kurban kepada fakir miskin merupakan usaha kita dalam mengurangi kesenjangan sosial yang ada di masyarakat. Tindakan ini merupakan sebuah langkah kecil namun signifikan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. 

Kurban dan Keberlanjutan 

Di luar dari aspek religius dan sosial, penting juga untuk mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan kurban. Pemeliharaan hewan ternak yang baik, pemilihan hewan yang sehat, sampai proses penyembelihan yang sesuai dengan syariat islam, serta memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan merupakan langkah-langkah penting yang harus dilakukan. Dengan begitu, kurban tidak hanya akan menjadi ibadah yang bermakna, namun juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. 

Hari Raya Kurban merupakan momentum yang penuh dengan makn sosial dan spiritual. Dengan berkurban, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, namun juga menyemai cinta dan kasih sayang di antara sesama. Berbagi daging kurban merupakan sebuah wujud nyata dari kepedulian dan solidaritas, yang dapat membawa kebahagiaan dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. 

Mari kita jadikan setiap momen Idul Adha sebagai kesempatan untuk menebarkan cinta dan kebaikan, sehingga nilai-nilai kurban dapat terus hidup dan dirasakan oleh semua. 

Penulis : Nuzulia Nur Fadhilla (Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya)