
Menjadi Murid Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) merupakan kecerdasan buatan yang seringkali digunakan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaan. Namun, beberapa orang mengatakan AI akan menggeser pola pikir manusia, hingga menggeser aktivitas pekerjaan manusia. Dapat dikatakan manusia berguru pada AI dengan memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk membantu proses pekerjaan.
Tidak semua pekerjaan dapat digantikan oleh AI, seperti pekerjaan pendidikan di Indonesia. bersumber pada Republika, Prof Dr Bedjo Sujanto, sebagai Guru Besar Universitas Negeri Jakarta mengatakan, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan tenaga pengajar dalam hal pembentukan karakter siswa didik.
Teknologi AI hanya menjadi alat bantu untuk memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Namun secara secara esensial AI tidak dapat membentuk kepribadian, perilaku, sopan santun, dan lainya. Apabila teknologi tidak dipergunakan sebagai mestinya, akan menjadikan kita malas dan enggan untuk berpikir lebih dalam melakukan pekerjaan serta tanggung jawab.
Dari pernyataan di atas, apakah AI dapat menggantikan peran guru yang ada di dunia pendidikan? Tentu saja tergantung cara pandang kita memahami apa makna guru, kalau hanya sekedar mengirim ilmu pengetahuan saja, AI dan google sudah cukup.
Menelisik lagi pernyataan Pro. Dr. Bejo Sujanto, pekerjaan guru tidak dapat digantikan oleh AI atau google. Sebab makna guru yaitu digugu dan ditiru. Murid akan melihat guru sebagai bentuk tauladan dan menirukan apa yang dikerjaan, sehingga lingkungan tersebut menjadikan karakter anak menjadi lebih baik. Peran guru itulah yang tidak bisa digantikan oleh AI yang membimbing karakter, sikap, dan menyampaikan ilmu pengetahuan.
Maka perlunya memahami betul artificial Intelligence sebagai alat bantu mendukung pekerjaan. Mendukung pola pikir untuk berkembang memahami maksud makna-makna yang belum dapat diketahui sebelumnya.
Menjadi murid AI, bukan menjadi hamba AI. Perlu memaksimalkan diri untuk memahami segala sesuatu aktivitas yang dikerjakan menjadi bentuk perkembangan diri, tetapi kalau hanya menjadi hamba AI dan hanya memanfaatkan google tanpa proses berpikir akan membuat diri cenderung pemalas sekaligus perkembang diri menjadi melambat.
Proses inilah yang perlu dipahami oleh semua orang termasuk diri kita, supaya dengan bijak menjadi murid AI. Siapapun bisa menjadi guru, dan siapapun dapat menjadi murid. Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2023. (Redaksi LAZIS NF)