Kembali
image
Keislaman

Menghadirkan Suasana Kerja Islami

setahun yang lalu ● Dibaca 164x

Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan panggilan nurani sebagai kewajiban. Secara teologi, manusia diciptakan untuk bekerja. Amanah yang diemban manusia di muka bumi ini adalah menjadi pemimpin, bertugas mengelola alam raya beserta seluruh isinya. Tentu sumber daya alam dan manusia itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran bersama dan disertai akhlak yang baik.

 Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an, ”Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi” (QS Fathir: 39). 

Wujud dan implementasi dari fungsi khalifah itu bekerja sesuai dengan pekerjaan keahlian dan pilihan yang ditekuni. Agar peran dan fungsi sebagai pemimpin lebih maksimal dalam bekerja, diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup.

Bagi mereka yang sukses dalam menjalankan amanah pekerjaan itu, derajatnya akan diangkat oleh Allah dan diberikan posisi yang lebih baik dibandingkan manusia yang lain. Allah berfirman, ”Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu” (QS Al-An’am: 165). 

Al-Qur’an juga mengingatkan bahwa bekerja bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup pangan, sandang, dan papan yang artinya bukan hanya untuk keperluan makan, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya. Lebih dari itu, bekerja merupakan sarana untuk melaksanakan tugas ibadah. 

Allah berfirman, ”Tidak Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” (QS Adz-Dzariyaat: 56). 

Dalam ayat yang lain manusia diperintahkan untuk bekerja mencari rezeki sebagai sarana melaksanakan tugas ibadah. ”Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan” (QS Al-Ankabut: 17). 

Banyak ragam pilihan cara dan gaya bekerja setiap manusia untuk menggapai rezeki. Ada yang secara mandiri wirausaha, secara berkelompok dalam sebuah badan usaha atau lembaga sosial, pendidikan serta komunitas tertentu sesuai pilihan dan keahlian. 

Apapun pilihan ragam dan tempat pekerjaan itu prinsip utama yang perlu menjadi perhatian adalah bekerja untuk menjalankan amanah besar, yaitu melaksanakan dua tugas utama manusia sebagai khalifah dan beribadah kepada Sang Maha Pencipta.

Agar dua fungsi itu dapat berkembang dan terwujud dangan baik, diperlukan suasana lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhdap berkembangnya dua fungsi tersebut. Lingkungan kerja yang baik akan menyuburkan berkembangnya fungsi kepemimpinan dan terlaksananya ibadah dengan baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak baik akan menyurutkan semangat ibadah. 

Menjadi sangat penting bagi para pemegang kewenangan di badan-badan usaha swasta atau negeri, lembaga sosial, pendidikan, atau komunitas tertentu untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis. Dengan suasana kerja yang penuh kekeluargaan dan profesional, setiap orang dapat menjalankan ibadah dengan nyaman. 

Rezeki yang diperoleh dari Allah lebih berkah. Prestasi perusahaan dan karyawan makin tumbuh dan berkembang. Semoga segala ikhtiar kita dimudahkan oleh Allah.

Penulis: Dr. H. Umar Jaeni, M.Pd (Ketua Yayasan Nurul Falah)