Kembali
image
Keislaman

Membiasakan Shalat Malam 

2 tahun yang lalu ● Dibaca 263x

Biasanya, perayaan Tahun Baru selalu identik dengan hura-hura. Sayangnya, kesenangan itu tak jarang menyisakan sampah seperti bekas terompet, botol plastik, dan lain- lainnya. Padahal, masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat. 

Misalnya, melakukan kegiatan-kegiatan spiritual seperti zikir dan shalat malam. Tentu kita sangat ingin menjadi orang yang shalih dan dinilai sebagai hamba yang saleh di sisi Allah. Salah satu kebiasaan orang shalih adalah melakukan shalat malam. 

Nabi SAW bersabda, ”Lakukanlah shalat malam oleh kalian karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan, dan mencegah dari perbuatan dosa” (HR Tirmidzi). 

Dari sini kita bisa memahami bahwa orang shalih selalu memperhatikan shalat malam mereka, bahkan sebagian orang salih menjadikan shalat malam sebagai salah satu gambaran kondisi keimanan mereka. Apabila mereka melakukan maksiat dan dosa, maka iman mereka akan turun dan akan sulit bangun shalat malam. 

Dalam kitab Al-Mujalasah Wajawahirul Ilmi, Imam Hasan Al-Basri mengatakan, ”Sesungguhnya seseorang itu ketika berbuat dosa bisa jadi akan diharamkan (susah melakukan) shalat malam.”

Salah satu ciri hamba Allah adalah melakukan shalat malam. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT: ”Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka” (QS Al-Furqaan [25]: 64). 

Salah satu ciri orang yang rajin ibadah dan memprioritaskan Allah adalah tidak malas dan tidak banyak tidur. Allah SWT berfirman, ”Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)” (QS Adz- Dzaariyaat [51]: 17-18).

Waktu sepertiga malam terakhir memiliki banyak sekali keutamaan. Tentu orang yang salih tidak akan melewati kesempatan ini. Rasulullah SAW bersabda, 

”Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam” [HR Muslim).

Pada waktu inilah hati seorang muslim lebih lembut dan lebih mudah kembali kepada Allah serta akan ditingkatkan keimanannya. Ibnu Taimiyyah berkata, ”Manusia pada akhir malam keadaan hatinya akan fokus dan dekat kepada Allah serta lembut, tidak didapati keadaan ini kecuali pada waktu tersebut” (Majmu’ Fatawa 5/130). 

Rasulullah SAW merupakan sebaik-baik contoh dan teladan bagi kita semua. Beliau telah mengingatkan tentang pentingnya dan manfaat shalat malam. Maka, akankah kita menyia-nyiakan waktu malam hanya untuk kesenangan duniawi semata?