Kembali
image
Keislaman

Membangun Kepeduliaan Sesama Umat Islam

5 tahun yang lalu ● Dibaca 9901x

”Iman itu 70 cabang lebih atau 60 cabang lebih. Yang paling utama adalah ucapan ‘laa ilaha illallah’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan dari tengah jalan” (HR. Bukhari Muslim).

Ada banyak orang yang tak peduli dengan kesulitan orang lain, apalagi jika orang yang tertimpa kesusahan tersebut merupakan orang tak dikenal. ”Urusan saya sendiri sudah banyak, tak perlu sok peduli mengurus orang lain!” cukup banyak yang berprinsip demikian. Tepatkah sikap seperti itu?

Namun, ajaran Islam tidak menghendaki umatnya bersikap abai terhadap kesulitan orang lain. Bahkan, salah satu cabang iman paling rendah adalah menyingkirkan rintangan di jalan. Bukankah hal ini membuktikan ajaran Islam meminta kita untuk peduli kepada orang lain sekalipun yang tidak kita kenal?

Bahkan, ada hadis yang menjelaskan tentang seorang pemuda yang masuk surga hanya karena membantu menyingkirkan duri dari jalan yang banyak dilalui kaum muslimin.

Rasulullah SAW bersabda, “Ada seseorang laki-laki yang melewati ranting berduri berada di tengah jalan. Ia mengatakan, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan duri ini dari kaum muslimin sehingga mereka tidak akan terganggu dengannya.’ Maka Allah pun memasukkannya ke dalam surga” (HR Muslim).

Apalagi jika kita memperlihatkan kepedulian pada saudara-saudara yang tertimpa bencana asap? Bencana kelaparan? Bencana kekeringan? Bencana kebakaran maupun bencana alam lainnya? Sekalipun kita tak mengenali mereka sebagai keluarga kandung, namun penting untuk merasakan kepedulian atas musibah yang menimpa mereka.

Sahabat, sebenarnya apa sajakah manfaat peduli pada orang lain di saat ada begitu banyak masalah diri dan keluarga sendiri yang perlu kita pedulikan? Berikut beberapa di antaranya:

1. Allah berikan kemudahan, pertolongan, selama kita masih mau menolong sesama

Sukakah kita jika Allah memberi kemudahan dalam segala persoalan hidup, meringankan beban di akhirat kelak serta menolong di saat kita membutuhkan pertolongan? Maka buktikanlah dengan kepedulian pada sesame.

“Siapa saja yang meringankan beban seorang mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan at-Tirmidizi).

2. Bukti bahwa kita merupakan bagian dari orang-orang yang beriman

Jangan mengaku bagian dari kaum mukminin jika kita tak memiliki rasa kepedulian sosial pada sesama. Ada banyak saudara kita yang meninggal karena bencana gempa, sudahkah kita peduli? Ada saudara kita yang dizalimi hingga tewas mengenaskan, sudahkah kita peduli? Minimal ikut merasakan kesakitan dan mendoakan mereka.

Diriwayatkan dari Abi Musa ra, dia berkata, “Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.’” (HR Bukhari)

Bukankah sesama muslim diumpamakan sebagai satu tubuh? Apabila ada satu bagian yang sakit, maka seluruh tubuh akan terasa tak nyaman.

Adakah kita merasa tak nyaman ketika melihat kesulitan sesame saudara seiman? Jangan jauh-jauh dulu, cukup peduli kah kita ketika mendapat tempat duduk di kereta tetapi kemudian melihat ada ibu hamil atau ibu membawa bayi yang sedang berdiri? Tidak peduli pada kesusahan orang lain bisa memperlihatkan bahwa kita bukan bagian dari kaum mukminin.

3. Menghindarkan diri dari siksa neraka

Jangankan peduli pada sesama manusia, bahkan kepedulian pada binatang sekalipun bisa membawa seorang pelacur ke surga-Nya. Sebaliknya, ketidakpedulian pada binatang sekalipun bisa menjebloskan diri kita ke neraka-Nya:

Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai.” (HR Bukhari). Na’udzubillah min dzalik.

4. Kepedulian merupakan bentuk lain dari sedekah

Bagi yang tak memiliki banyak harta, perbanyaklah kepedulian terhadap sesama. Lakukan hal-hal yang menunjukkan kepedulian kita karena hal tersebut akan bernilai sama dengan sedekah!

“Tidak seorang muslim pun yang menanam  suatu tanaman melainkan bagian yang dimakan dari pohon tersebut adalah sedekah baginya, bagian yang dicuri dari pohon tersebut adalah sedekah baginya, bagian yang dimakan oleh burung-burung adalah sedekah baginya, serta bagian yang dikurangi oleh seseorang juga sedekah baginya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi).

Jelas bahwa peduli adalah salah satu bukti iman. Mari buktikan keimanan kita dengan kepedulian, minimal dengan memikirkan dan mendoakan urusan umat ini. Lebih jauh lagi, dengan ikut berkontribusi memberi solusi untuk permasalahan umat. Wallaahu a’lam. (eko)