Kembali
image
Keislaman

Memaksimalkan Amalan di Hari Jumat

4 hari yang lalu ● Dibaca 53x

Jumat tiba lagi, menandai akhir pekan yang dinanti di tengah rutinitas yang padat. Namun, seringkali kita melewati hari istimewa ini begitu saja, terjebak dalam kesibukan yang seolah tiada henti hingga lupa bahwa ia adalah sebaik-baik hari yang disinari matahari. Bagaimana jika amalan-amalan penuh berkah di hari Jumat ternyata bisa kita raih dan maksimalkan, bahkan di sela-sela aktivitas duniawi yang paling menyita waktu sekalipun?

Keistimewaan Hari Jumat, Momen Meraih Berkah Berlipat

Hari Jumat memiliki kedudukan agung dalam Islam, disebut sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari. Pada hari inilah Nabi Adam AS diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan juga dikeluarkan darinya, serta tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat. Kemuliaan ini menjadikan setiap detik di dalamnya begitu berharga untuk diisi dengan ketaatan dan amal shaleh.

Keutamaannya ditegaskan langsung oleh Rasulullah SAW yang menjadikannya sebagai hari raya pekanan bagi umat Muslim. Dalam sebuah hadits, Beliau bersabda, “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga. Dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim). 

Memahami kemuliaan ini adalah fondasi utama untuk termotivasi dalam beramal, sekecil apapun bentuknya. Setiap kebaikan yang kita niatkan dan lakukan pada hari Jumat memiliki bobot pahala yang berbeda dan lebih istimewa di sisi Allah SWT. Inilah kesempatan emas yang Allah berikan setiap pekannya untuk membersihkan diri dari dosa dan meningkatkan derajat kita sebagai hamba-Nya.

Amalan Ringan Penuh Makna di Sela Kesibukan

Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan utama yang sangat mudah dilakukan. Lisan kita dapat terus bershalawat saat sedang bekerja di depan laptop, dalam perjalanan, atau bahkan saat menunggu antrean tanpa mengganggu aktivitas utama. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku." (HR. Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Selain shalawat, membasahi lisan dengan istighfar menjadi cara efektif untuk memohon ampunan di tengah kesibukan. Mengakui kesalahan dan memohon ampun kepada Allah dapat dilakukan dalam hati maupun lisan di setiap tarikan napas. Amalan ini tidak hanya menggugurkan dosa, tetapi juga mendatangkan ketenangan jiwa di tengah tekanan pekerjaan dan berbagai urusan duniawi yang seringkali membuat hati gelisah.

Mendengarkan lantunan Surah Al-Kahfi melalui gawai saat bekerja atau di perjalanan juga menjadi cara cerdas mengisi waktu. Teknologi memudahkan kita untuk tetap terhubung dengan Al-Qur'an meskipun tidak sempat membacanya secara langsung. Dengan memasang earphone, kita bisa meresapi ayat-ayatnya sembari menyelesaikan tugas, mengubah waktu yang mungkin terbuang menjadi ladang pahala yang mengalir.

Sedekah Jumat, Pintu Rezeki yang Tak Terduga

Sedekah yang dikeluarkan pada hari Jumat memiliki nilai pahala yang dilipatgandakan dibandingkan hari biasa. Ibnu Qayyim berkata, "Sedekah di hari Jumat dibanding dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan sedekah di bulan-bulan selainnya." Ini adalah peluang investasi akhirat terbaik yang bisa dilakukan oleh siapa pun, sesuai dengan kemampuannya.

Amalan mulia ini tidak selalu harus berbentuk harta dalam jumlah besar yang mungkin memberatkan. Menyisihkan sebagian kecil uang jajan untuk dimasukkan ke kotak amal masjid, mentransfer donasi receh melalui aplikasi digital, atau bahkan berbagi makanan dengan rekan kerja sudah terhitung sebagai sedekah. Kuncinya adalah keikhlasan dan konsistensi dalam melakukannya.

Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat bagi hamba-Nya yang gemar bersedekah, sebagaimana firman-Nya, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS. Al-Baqarah: 261). Ayat ini menjadi jaminan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, melainkan membukakan pintu rezeki dari arah yang tidak terduga.

Membaca Surah Al-Kahfi dan Memperbanyak Doa

Membaca Surah Al-Kahfi adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan pada malam atau hari Jumat. Keutamaannya sangat luar biasa, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, "Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat." (HR. An-Nasa'i dan Baihaqi).

Bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu, membaca sebagian dari surah ini juga tetap dianjurkan. Membaca sepuluh ayat pertama atau sepuluh ayat terakhir dari Surah Al-Kahfi memiliki keutamaan untuk terlindung dari fitnah Dajjal. Ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk tetap meraih keutamaannya sesuai dengan kelapangan waktu yang dimiliki.

Hari Jumat juga menyimpan satu waktu mustajab di mana doa seorang hamba tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Waktu tersebut diyakini berada di antara setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari. Manfaatkanlah momen berharga ini dengan berhenti sejenak dari segala aktivitas, lalu panjatkan doa dan harapan terbaik dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan.

Memaksimalkan Amalan di Hari Jumat