Kembali
image
Keislaman

Manfaat Berqurban

4 bulan yang lalu ● Dibaca 388x

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menyambut Hari Raya Idul Adha dengan melaksanakan ibadah qurban. Namun, tahukah Anda bahwa di balik penyembelihan hewan qurban tersimpan hikmah yang jauh lebih dalam daripada sekadar ritual keagamaan? Berqurban tidak hanya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga sarana memperkuat solidaritas sosial, membersihkan harta, dan mengasah kepedulian terhadap sesama.

Qurban sebagai Bentuk Ketakwaan dan Pendekatan Diri kepada Allah

Ibadah qurban berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, yang menjadi simbol ketundukan total kepada kehendak Allah. Dalam Al-Qur'an, Surah Al-Hajj ayat 37 menyatakan:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ ۝٣٧

"Daging (hewan qurban) dan darahnya itu tidak akan sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang sampai kepada-Nya."

Ayat ini menegaskan bahwa esensi qurban terletak pada keikhlasan dan ketaatan, bukan sekadar materi. Dengan berqurban, seorang Muslim melatih diri untuk rela berkorban, baik harta maupun ego, demi menjalankan perintah-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir, qurban adalah ibadah yang menghapus dosa dan mendekatkan hamba kepada Penciptanya.

Qurban sebagai Sarana Pemerataan Ekonomi dan Solidaritas Sosial

Selain dimensi spiritual, qurban memiliki dampak sosial-ekonomi yang nyata. Daging hewan qurban didistribusikan kepada fakir miskin, sehingga membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat kurang mampu. Data Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tahun 2023 menunjukkan bahwa satu ekor sapi qurban dapat menjangkau hingga 100 penerima manfaat.

Dalam perspektif ekonomi syariah, qurban juga menggerakkan sektor peternakan dan menciptakan lapangan kerja, mulai dari peternak, pedagang hewan, hingga tenaga distribusi. Dr. Muhammad Abdul Mannan dalam bukunya Islamic Economics: Theory and Practice (1997) menyebut qurban sebagai contoh nyata sistem ekonomi berkeadilan, di mana harta tidak hanya berputar di kalangan tertentu.

Qurban sebagai Media Pendidikan Karakter dan Kepedulian

Ibadah qurban mengajarkan nilai-nilai mulia yang dapat diturunkan antargenerasi:

  1. Kedermawanan: Mengorbankan harta untuk dibagikan kepada orang lain melatih jiwa untuk tidak kikir.
  2. Empati: Melibatkan anak-anak dalam proses qurban (seperti menyaksikan penyembelihan) mengajarkan arti pengorbanan dan rasa syukur.
  3. Kesadaran Lingkungan: Pengelolaan limbah qurban (tulang, kulit) yang diolah menjadi pupuk atau kerajinan mendukung keberlanjutan ekologis.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Ahmad: "Tidak ada amal anak Adam yang lebih dicintai Allah pada hari qurban selain menyembelih hewan." Hadits ini menegaskan betapa qurban tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memuliakan pelakunya.

Berqurban adalah ibadah multidimensi yang menyatukan ketakwaan, keadilan sosial, dan pembentukan karakter. Di tengah tantangan kesenjangan ekonomi modern, qurban menjadi solusi kongkret untuk mengikis egoisme dan memperkuat persaudaraan. Mari jadikan momen Idul Adha sebagai momentum untuk berbagi, karena di balik setiap tetes darah hewan qurban, tersimpan pahala yang mengalir abadi.