
LAZIS Nurul Falah Mojokerto Dukung Santri Yatim Meraih Cita-cita
Ditinggal ayah meninggal karena sakit, Bisma dan Wisnu menjalani proses pendidikan dengan semangat dan pantang menyerah. LAZIS Nurul Falah Mojokerto membantu biaya pendidikan santri yatim agar terus meraih cita-cita yang diimpikan.
Pemberian santunan santri yatim diberikan dua tahap, tanggal 1 dan 7 september 2023. LAZIS Nurul Falah Mojokerto memberikan bantuan uang dan bingkisan. Raut wajah mereka sangat senang karena mendapatkan bantuan biaya pendidikan untuk membeli kebutuhan dalam mendukung proses pendidikan.
Saat ini, Muhammad Bimawan Al-Ghazali kelas 3 SD dan Muhammad Wisnu Al-Adhim kelas 1 SD. Memiliki ibu yang terus berjuang dalam memenuhi kebutuhan 2 anaknya pasca ditinggal suami. Pekerjaan ibu Bima dan Wisnu sebagai guru honorer di SD sekaligus membuka warung kopi di depan rumah.
“Alhamdulilah, terima kasih kepada LAZIS Nurul Falah Mojokerto yang telah memberikan dukungan pendidikan kepada anak kami.” ucap ibu Mei sambil mengusap kedua anaknya.
Program santunan santri yatim LAZIS Nurul Falah mendukung seluruh santri yang kurang mampu mendapatkan pendidikan. Ibu Mei menceritakan perjuangannya untuk menghidupi anak yang masih kecil dan masih menempuh pendidikan yang masih jauh.
“Saat ayah mereka meninggal, saya banting tulang untuk menghidupi kedua anak yang masih kecil.” imbuh Ibu Mei.
Pemberian bantuan pendidikan kepada santri yatim disalurkan kepada tanggal 7 september, diberikan kepada Ananda Ryuzaki dan Diana yang masing-masing anak ditinggal ayahnya. Mereka mengungkapkan kepada tim LAZIS Nurul Falah bahwa ingin menggapai cita-cita dan menjadi sukses kelak.
“Aku ingin menjadi orang sukses dan dapat membantu ibu kelak.” ucap Ryuzaki penerima santunan santri yatim.