Kembali
image
Keislaman

Keutamaan Ibadah di 10 Malam Terkahir Ramadan

setahun yang lalu ● Dibaca 174x

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain diwajibkan berpuasa, umat Islam juga dihimbau untuk memperbanyak ibadah. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam, dikenal sebagai malam ketika Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut tradisi, malam ini terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjilTanda-tanda malam ini bisa berupa matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyilaukan pada pagi harinyaKeistimewaan malam ini sangat besar, karena amalan yang dilakukan pada malam tersebut dianggap lebih baik dari amalan seribu bulan. Berdasarkan pada sebuah hadist:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَ رَسُوْلُ اللَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلّم يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ. (رواه مسلم)

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan pentingnya semangat beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hadits ini menceritakan tentang sosok Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang paling giat mencapai keridhaan Allah SWT dengan ikhlas memanfaatkan waktu-waktu istimewa, meningkatkan ketaatan, rukuk, taqarrub, beritikaf dan mengajak anggota keluarga beribadah. Beratnya ibadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan melebihi beratnya ibadah pada waktu lainnya.

Kalimat “bersungguh-sungguh (dalam beribadah) pada sepuluh hari terakhir” mengacu pada anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadhan, seperti yang terjadi di masyarakat. Hadits ini menunjukkan komitmennya untuk giat beribadah selama Ramadhan. Semua hari Ramadhan sangatlah istimewa dan seluruh umat Islam dihimbau untuk menunaikan ibadahnya dengan baik. Namun, 10 hari terakhir bulan Ramadhan sangatlah istimewa. Sepertiga terakhir bulan ini banyak sekali keutamaannya sehingga Rasulullah SAW menguatkan ibadahnya.

Setidaknya, kesungguhan beliau ini disebabkan beberapa faktor, antara lain: Pertama, sepuluh hari terakhir adalah akhir bulan Ramadhan yang penuh berkah. Dan setiap tindakan manusia dinilai dari tindakan terakhirnya. Kedua, 10 malam terakhir merupakan malam yang paling dicintai Nabi Muhammad SAW. Ketiga, kerinduan akan indahnya Lailatul Qadr atau malam kemuliaan yang keutamaan ibadahnya lebih dari 1000 bulan. Keempat, beliau memberikan teladan kepada umatnya agar tidak terlena di tengah kesibukan persiapan Idul Fitri dan melupakan pentingnya ibadah selama 10 hari terakhir.

Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” Sebagai anjuran dan keteladan Rasulullah SAW memberikan contoh yang sangat baik dalam meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir Ramadan. Berikut adalah beberapa amalan yang beliau anjurkan dan teladani:

I’tikaf

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia. I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA, “Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Qiyamul Lail (Shalat Malam)

Melakukan shalat malam lebih banyak dan lebih panjang. Sebagaimana penuturan Aisyah RA,“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Membaca Al-Qur’an

Meningkatkan frekuensi dan intensitas membaca Al-Qur’an. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanya satu kali menjadi target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Sedekah

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadhan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT,

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Itulah beberapa amalan penting di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Mari kita manfaatkan , Karena pada detik-detik 10 malam terakhir amatlah mahal, janganlah dimurahkan dengan kelalaian. Sebagaiman Rasulullah SAW yang meninggalkan urusan duniawi dan fokus penuh pada ibadah, dengan harapan mendapatkan malam Lailatul Qadr yang penuh berkah. Ini adalah waktu yang sangat baik untuk beramal sholeh karena setiap amalan dinilai dari akhirnya, dan beramal di akhir Ramadan diharapkan akan mendapatkan keberkahan yang besar.

Penulis : Hilyatul Masunah (Universitas Trunojoyo Madura)

Keutamaan Ibadah di 10 Malam Terkahir Ramadan