Kembali
image
Keislaman

Islam Memandang Keadilan

setahun yang lalu ● Dibaca 314x

Keadilan adalah salah satu prinsip paling fundamental dalam Islam, dengan menerapkan keadilan membuat setiap orang akan lebih tenang. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam mengandung banyak ayat yang menekankan pentingnya nilai ini. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, keadilan bukan hanya menjadi landasan bagi hubungan sosial, tetapi juga merupakan komponen utama dalam mencapai kedamaian dan harmoni dalam masyarakat.

Salah satu ayat yang paling terkenal tentang keadilan dalam Al-Quran adalah Surah An-Nisa [4:135], yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْاۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah sekalipun terhadap diri kalian sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabat kalian. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutarbalikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kalian kerjakan.”

Surah Al-Baqarah An-Nisa ayat 135 menggarisbawahi bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa memandang status sosial, kekayaan, atau hubungan keluarga. Hukum dan peraturan harus berlaku sama untuk semua orang tanpa diskriminasi. Ayat ini juga menekankan pentingnya integritas dan kejujuran dalam memberikan kesaksian, yang merupakan elemen vital dalam sistem peradilan yang adil dan transparan.

Selain itu, Surah Al-Ma'idah [5:8] menambahkan dimensi lain dalam pemahaman tentang keadilan,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْاۗ اِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Keadilan harus ditegakkan bahkan terhadap mereka yang kita benci atau tidak sukai. Ini adalah ujian sebenarnya dari keadilan—apakah kita bisa bersikap adil terhadap semua orang, termasuk mereka yang mungkin berbeda pandangan atau keyakinan dengan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa diterapkan dalam berbagai situasi, mulai dari keputusan dalam lingkungan kerja, kebijakan publik, hingga hubungan antarpribadi.

Keadilan dalam Islam juga mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Surah Al-Baqarah [2:282] mengatur tentang pentingnya keadilan dalam transaksi ekonomi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar."

Ayat ini menekankan pentingnya dokumentasi dan transparansi dalam transaksi bisnis untuk mencegah penipuan dan kesalahpahaman. Ini juga relevan dalam konteks modern di mana transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam menjaga integritas sistem ekonomi.

Dalam konteks sosial, Islam juga menekankan pentingnya keadilan dalam memperlakukan orang lain dengan hormat dan martabat. Surah Al-Hujurat [49:13] menyatakan,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Ayat ini mengajarkan bahwa perbedaan dalam suku, bangsa, atau ras tidak boleh menjadi dasar diskriminasi. Semua manusia diciptakan setara dan yang membedakan mereka di sisi Allah adalah tingkat ketakwaan mereka. Ini adalah panggilan untuk menghormati keberagaman dan mempromosikan inklusi sosial.

Ajaran Al-Quran tentang keadilan mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari hukum dan peradilan, transaksi ekonomi, hingga hubungan sosial. Prinsip-prinsip keadilan ini tidak hanya relevan dalam konteks agama tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam dapat berkontribusi pada terciptanya dunia yang lebih adil dan damai.