Kembali
image
Keislaman

Iduladha: Meningkatkan Hubungan dengan Allah dan Manusia

2 bulan yang lalu ● Dibaca 313x

Iduladha merupakan salah satu momen istimewa dalam kalender umat Islam. Selain sebagai perayaan yang dirayakan dengan penuh suka cita, Iduladha juga menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. 

Dalam suasana yang penuh dengan semangat berkurban, kita diajak untuk merenungkan makna pengorbanan dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita menggali lebih dalam tentang bagaimana Iduladha dapat meningkatkan hubungan kita, baik dengan Sang Pencipta maupun sesama manusia.

Hablum Minallah

Iduladha adalah momen yang tepat untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah, yang dikenal dalam Islam sebagai Hablum Minallah. Melalui ibadah kurban, kita diajak untuk menunjukkan ketaatan dan penghambaan kita kepada Allah. Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an, Surah Ash-Shaffat ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي ٱلْمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

“Tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS. Ash-Shaffat: 102)

Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah, terutama dalam momen-momen yang menuntut pengorbanan.

Hablum Minannas

Iduladha juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat hubungan dengan sesama manusia, atau yang dikenal sebagai Hablum Minannas. Melalui pembagian daging kurban, kita diajak untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَرْحَمِ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

"Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah tidak akan mengasihinya." (HR. Muslim)

Melalui semangat berbagi dan peduli ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan saling mendukung. Iduladha mengajarkan kita untuk tidak hanya berfokus pada diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang lain.

Meneladani Kisah Nabi Ibrahim

Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS dalam peristiwa kurban memberikan pelajaran berharga tentang pengorbanan dan keteguhan iman. Nabi Ibrahim, dengan segala kerendahan hatinya, menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah adalah segalanya. Dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah ayat 124, Allah berfirman:

وَإِذِ ٱبۡتَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِـۧمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٖ فَأَتَمَّهُنَّۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامٗاۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِيۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهۡدِي ٱلظَّـٰلِمِينَ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku menjadikanmu imam bagi seluruh manusia'. Ibrahim berkata: '(Dan saya mohon juga) dari keturunanku'. Allah berfirman: 'Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim'." (QS. Al-Baqarah: 124)

Dengan meneladani keteguhan dan ketaatan Nabi Ibrahim, kita diingatkan akan pentingnya menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keteguhan iman.

Iduladha adalah momen yang sempurna untuk merefleksikan hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Melalui ibadah kurban, kita belajar untuk berkorban demi ketaatan kepada Allah dan berbagi dengan sesama. Semoga semangat Iduladha senantiasa menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih bermakna.