Kembali
image
Keislaman

Hikmah Bulan Ramadhan yang Jarang Diketahui

4 tahun yang lalu ● Dibaca 1434x

Marhaban Ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa. Slogan tersebut tentu sudah sering kita dengar dan lihat di baliho-baliho jalan raya, iklan di televisi, dan berbagai postingan di semua social media.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, dimana kehadirannya selalu dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Bulan dimana umat muslim melaksanakan puasa yang dimulai sejak waktu shubuh (matahari terbit) hingga waktu maghrib (matahari terbenam).

Salah satu diantara sekian ribu hikmah di bulan suci Ramadhan adalah bulan Ramadhan merupakan bulan dimana turunnya Al-Qur’an sebagai kalam Allah dan menjadi pedoman hidup seluruh umat muslim di dunia.

Para ulama dan sejawaran sepakat bahwasanya kelebihan bulan ramadhan yang paling utama terdapat 5 kedudukan, antara lain yaitu :

1. Bulan Petunjuk (Syahrul Huda)

Dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 bahwasanya pada bulan Ramadhan 14 abad yang lalu turun kitab suci umat muslim yang menjadi satu-satunya petunjuk (Huda) dan pedoman hidup manusia yaitu kitab suci Al-Qur’an.

...شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

Artinya : “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” Q.S Al-Baqarah: 185.

Petunjuk yang diberikan Allah tersebut laksana pelita dalam kehidupan yang gelap gulita, laksana mata air di hamparan dahaga padang pasir. begitu sejuk dan menentramkan hati sehingga menjadi tempat kembali bagi jiwa yang tersesat.

Dalam kurun waktu yang relatif singkat tidak sampai 23 tahun, Al-Qur’an telah memberikan petunjuk pada manusia pada segala aspek bidang kehidupan baik ekonomi, kesehatan, keadilan, aqidah, politik, sosial-masyarakat dan segala hal yang bersifat fundamental.

2. Bulan Beribadah (Syahrul Ibadah)

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, seluruh perbuatan kita dihitung pahala oleh Allah SWT. Rasulullah SAW dan semua sahabat beliau selalu mendakwahkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang dianjurkan untuk seluruh umat muslim meningkatkan ibadah mereka.

Di bulan ini, semua amal baik dan ibadah kita pahalanya dihitung berlipat ganda. Di bulan ini, tantangan serta faktor yang memicu perbuatan jahat juga harus dikendalikan dan dikurangi.

Seperti diuraikan oleh salah satu hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari “bahwasanya di bulan Ramadhan semua pintu surga akan dibuka lebar-lebar, pintu neraka akan ditutup dan semua syaithan akan dibelenggu.”

Ibadah seperti shalat tahajud, shalat taubah, tafakur, tadarus, tilawah, berdzikir, iktikaf di masjid merupakan beberapa contoh dari sekian ibadah sunnah yang pahalanya berlipat ganda di bulan Ramadhan.

3. Bulan Pengampunan (Syahrul Ghofar)

Di bulan Ramadhan pintu-pintu pengampunan dibuka sangat lebar, melalui hadits diatas kita dapat menyimpulkan bahwa di bulan ini kita dapat berpuasa dan meningkatkan amal ibadah kita ikhlas karena Alah Ta’ala serta memohon ampunan atas dosa yang telah lalu.

Dalam salah satu hadits juga ditambahkan “bahwasanya barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas iman dan ketakwaan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Bulan ramadhan jika kita ibaratkan seperti tempat reparasi dan cuci mobil. Mobil-mobil sebelum direparasi dan dicuci pasti akan kotor, usang dan berkarat, lalu kemudian kita memasukkan mobil kita ke tempat reparasi dan cuci mobil maka seketika mobil kita akan bersih dan seperti baru.

Seperti itulah, umat muslim setelah bulan Ramadhan. Semua dosa-dosa mereka diampuni sekaligus dengan pahala mereka yang berlipat ganda.

4. Bulan Perjuangan (Syahrul Jihad)

Arti dari kalimat Jihad adalah berjuang, perjuangan. Bulan Ramadhan adalah adalah bulan yang berjuang. Berjuang untuk menahan lapar dan haus selama seharian penuh. Berjuang untuk menahan hasrat birahi serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan maksiat.

Bulan Ramadhan adalah bulan untuk berpuasa, bukan hanya puasa untuk tidak makan dan tidak minum. Berpuasa menahan diri untuk tidak melakukan hubungan intim bagi sepasang suami istri, berpuasa tidak melontarkan kata-kata kotor meskipun itu awam diucapkan, berpuasa untuk menahan amarah serta mengendalikan emosi, berpuasa mengendalikan pikiran kita untuk selalu beibadah dan berbuat baik.

Semua hal diatas sangat butuh perjuangan. Dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 39 :

اِلَّا تَنْفِرُوْا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيمًاۙ وَّيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوْهُ شَيْـًٔاۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya : “Jika kamu tidak berjuang (untuk berjihad), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

5. Bulan Kemenangan (Syahrul Fath)

Saudara-saudara sekalian, yang terakhir adalah bulan ramadhan sebagai bulan kemenangan.

Setelah bulan Ramadhan berakhir yaitu pada hari Idul Fitri di hari pertama bulan Syawal, semua umat muslim yang telah menjalankan ibadah puasa, meningkatkan amal ibadah mereka serta berjuang menahan hawa nafsu akan terlahir sebagai pemenang baru. Jiwa yang baru.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” Q.S Al-Baqarah: 183.

Di akhir ayat tersebut merupakan fungsi utama dari Bulan Ramadhan yakni menjadi orang yang bertakwa. Dengan mengakhiri bulan Ramadhan maka akan terbentuklah jiwa-jiwa baru yang penuh takwa.

Orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa mematuhi seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dengan begitu maka kita sebagai umat muslim harus menyiapkan dan selalu mawas diri akan amal ibadah kita di bulan Ramadhan kali ini. Meningkatkan iman dan ketakwaan sangatlah penting terutama di bulan Ramadhan kali ini.

Mumpung kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan, marilah kita sesama umat muslim untuk mawas diri dan melakukan intropeksi atas kesalahan-kesalahan dan dosa kita.