Kembali
image
Keislaman

Hidup Sehat ala Rasulullah

3 tahun yang lalu ● Dibaca 935x

Hidup sehat merupakan dambaan setiap manusia. Umur panjang dan tubuh senantiasa dalam keadaan segar bugar, jikalau saja ada tokonya, pasti akan diburu oleh semua orang. Jika kondisi tubuh dalam keadaan sehat, segala rencana akan dapat terlaksana.

Mengingat sangat pentingnya kesehatan, kecerdasan mengelola hidup sehat sangat perlu menjadi perhatian bagi semua orang, khususnya para aktivis dakwah. Masalah kesehatan sesungguhnya sumber utamanya dari diri sendiri manusia diberikan kesempatan untuk berikhtiar. Kalau persoalan umur, manusia sama sekali tidak punya hak dan kemampuan untuk menentukan. Hanya Allah Dzat Yang Maha Mengendalikan seluruh nyawa makhluk di muka bumi kapan dikembalikan dan kapan diambil.

Dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, Allah telah mengutus hamba pilihan, yaitu Rasulullah Saw. sebagai contoh umat manusia dari berbagai macam urusan kehidupan, termasuk bagaimana mengelola kesehatan tubuh.

“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan diabanyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21).

Beliau sangat tepat menjadi contoh dalam hal hidup sehat karena reputasinya sudah terbukti dan teruji. Seperti dalam catatan sejarah perjalanan kehidupan yang telah dilalui sepanjang hidupnya, Rasulullah mendapat gangguan kesehatan hanya dua kali.

Secara umum, kiat-kiat hidup sehat ala Rasulullah ada tiga hal. Pertama, olah jiwa melalui serangkaian ibadah mahdhah wajib dan sunah serta pengendalian jiwa. Kedua, olah badan melalui serangkaian aktivitas fisik. Ketiga, olah makan melalui serangkaian pola makan serta sumber makanan.

Dalam hal ibadah mahdhah, khususnya ibadah sunah sebagai ibadah tambahan, Rasulullah menyediakan waktu sangat panjang. Tidurnya tidak terlalu malam dalam beberapa referensi sekitar pukul 21.30 beliau sudah tidur. Kemudian sepertiga malam atau pukul 03.00 beliau sudah bangun untuk shalat malam dan dilanjutkan sampai shalat Subuh. Tentu puasa wajib dan yang disunahkan selalu dikerjakan. Kejiwaan beliau sangat terkendali, tidak pemarah, senang bersilaturrahim, tidak iri hati dengan jiwa yang tenang sehingga tubuh akan menjadi kebal terhadap segala macam virus.

Dalam hal gerak fisik, tubuh Rasulullah memiliki kekuatan yang luar biasa. Beliau penunggang kuda yang sangat profesional, pendaki gunung yang tangguh, dan penggali parit sebagai benteng pertahanan yang sangat kokoh. Beliau juga menganjurkan agar anak-anak generasi muda dilatih olahraga seperti berenang, memanah, dan berkuda.

Masalah kebersihan pribadi dan lingkungan, beliau juga sangat menjadi perhatian. Bahkan, beliau sampaikan bahwa kebersihan bagian dari iman. Belum sempurna iman seseorang jika tidak memperhatikan kebersihan. Pengikut Rasulullah Saw. tidak diperkenenkan buang kotoran atauhajat besar dan kecil di sembarang tempat harus dipilih tempat khusus atau jangan samapai mengganggu orang lain. Dianjurkan sering cuci tangan dengan bewudhu, membersihkan gigi, memotong kuku dan bulu-bulu atau rambut di bagian tubuh, bersuci setelah berhadats, tidak tidur setelah ashar dan sebelum magrib. Beliau juga menganjurkan agar kalau tidur miring ke kanan dan sebaliknya beliau melarang tidur tengkurap. Tentu masih banyak lagi anjura beliau sampai hal yang kecil-kecil menjadi perhatian beliau.

Berkaitan dengan menjaga pola makan Rasulullah sangat piawai dan menjadi contoh terbaik melebihi thobib, dokter dan ahli gizi sekalipun. Rosulullah memiliki kelebihan yaitu antara apa yang diucapkan dengan yang dilaksanakan sama. Sementara kebanyakan manusia tidak mampu menahan hawa nafsunyakalau dihadapkan pada sajian makanan yang lezat. Nafsu manusia sangat cenderung untuk melampoi batas. Sehingga antara yang diucapkan dengan pelaksanaan tidak sama.

Makanan merupakan sumber energi sekaligus dapat menjadi sumber segala penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Dalam masalah makanan, Rasulullah menganjurkan janganlah berlebihan, “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31). Agar tidak berlebihan, kata Rasul, “Makanlah sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.”

Istri Nabi, Aisyah ra, menceritakan bahwa “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti.”

Rasulullah sangat memahami anatomi tubuh manusia Beliau menyampaikan, “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernapasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Selain anjuran makan yang baik dan tidak melampui batas, Rasulullah juga menganjurkan agar tidak memakan makan yang haram. Haram dari segi bentuk dan prosesnya serta haram dari sisi sumber cara memperolehnya.

Ketika menulis artikel ini, penulis tersenyum simpul sendiri sepertinya sangat sulit mempraktikkan antara yang ditulis dan kenyataan sehari-hari. Meski demikian, jangan patah semangat dan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mengikuti anjuran sang Rasulullah yang sangat indah ini dalam mengelola hidup sehat. Semoga pembaca demikian juga. (Drs. H. Umar Jaeni, M.Pd.)

Hidup Sehat ala Rasulullah