Kembali
image
Keislaman

Hidup Foya-Foya, Mati Ingin Masuk Surga

10 bulan yang lalu ● Dibaca 303x

Kehidupan dunia ini sering kali menggoda manusia dengan segala kenikmatan dan kemewahannya. Banyak orang yang terbuai dengan gemerlap dunia dan memilih hidup dalam kemewahan serta foya-foya. Namun, apakah mungkin bagi seseorang yang hidup dalam kesenangan duniawi semata untuk mengharapkan surga di akhirat? Mari kita renungkan bersama.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan kita tentang kehidupan dunia yang sementara dan menipu:

"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al-Hadid: 20).

الْحَدِيد: ٢٠ اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan kesenangan yang sementara. Semua kemewahan dan kesenangan dunia akan berakhir, dan yang abadi adalah kehidupan akhirat. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menjalani kehidupan ini agar tidak terjebak dalam kenikmatan dunia yang menipu.

Rasulullah SAW juga mengingatkan kita tentang bahayanya hidup dalam kemewahan dan foya-foya. Beliau bersabda:

"Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di dalamnya. Maka berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita." (HR. Muslim).

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ

Dunia ini memang menarik dan menyenangkan, namun kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kenikmatan dunia yang melalaikan kita dari tujuan akhir kita, yaitu akhirat.

Banyak orang yang menghabiskan hidupnya dengan foya-foya, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kewajiban mereka sebagai hamba Allah. Mereka lupa bahwa harta dan kemewahan dunia tidak akan dibawa ke dalam kubur. Ketika ajal menjemput, yang akan dibawa hanyalah amal perbuatan kita selama di dunia.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur." (QS. At-Takatsur: 1-2).

التَّكَاثُر: ١-٢ أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

Kesenangan dunia dan bermegah-megahan telah melalaikan manusia dari tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk akhirat.

Sebagai umat Muslim, kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah ujian. Allah SWT memberikan kita harta, kemewahan, dan kenikmatan dunia sebagai ujian untuk melihat bagaimana kita menggunakannya. Apakah kita akan menggunakannya untuk berfoya-foya, ataukah kita akan menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, membantu sesama, dan mempersiapkan bekal untuk akhirat?

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, serta tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan." (HR. Tirmidzi).

لَا تَزُولُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ

Hadits ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan harta, waktu, dan segala nikmat yang Allah berikan.

Mari kita renungkan, apakah hidup foya-foya sebanding dengan risiko kehilangan surga? Apakah kesenangan dunia yang sementara ini lebih berharga daripada kenikmatan abadi di surga?

Semoga kita semua diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk menjalani hidup ini dengan penuh kesadaran, menghindari foya-foya, dan selalu mempersiapkan diri untuk akhirat. Aamiin.