Kembali
image
Keislaman

Bulan Ramadhan Pembebasan dari Api Neraka

3 tahun yang lalu ● Dibaca 5580x

Taukah kalian bahwa bulan ramadhan dibagi menjadi tiga fase? Dimana dalam 30 hari dibagi dalam 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga atau terakhir. Dimana setiap fasenya memiliki keutamaan. Pengelompokkan hari-hari ramadhan tersebut menjadi beberapa fase merupakan bukti betapa besarnya kasih sayang Allah Swt. kepada hamba yang taat melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya.

Di sepuluh hari pertama di sebut fase rahmat. Dimana fase ini dikatakan yang paling berat karena menghadapi perubahan diri. Dimana pada fase ini dijadikan ujian terberat mencapai ketaqwaan, tetapi banyak mendapat pahala. Pada fase rahmat ini kita dibukakan pintu rahmat seluas-luasnya. Sehingga kita para umat muslim berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. 

Pada 10 hari kedua disebut fase maghfirah (ampunan). Seperti yang telah di jelaskan Nabi Muhammad Saw. bahwa di 10 hari kedua bulan ramadhan agar kita mengejar ampunan dari Allah  Swt. Mengapa fase maghfiroh diberikan pada 10 hari kedua ramadhan ? Fase maghfirah diberikan di waktu tersebut karena demi keselamatan  orang berpuasa dari dosa-dosa yang  telah dilakukan. Semua itu diberikan sebagai bentuk kasih sayang Allah.

10 hari terakhir ramadhan disebut fase pembebasan dari api neraka. Sepuluh hari terakhir ramadhan merupakan penutupan bulan ramadhan. Amal perbuatan tergantung pada penutupan atau akhirnya. Sepuluh hari terakhir merupakan yang pamungkas di bulan ramadhan. Sepuluh hari terakhir ramadhan juga diyakini sebagai datangnya lailatul qadar. Dimana di hari- hari terakhir ini pula umat islam dijanjikan terbebas dari api neraka dengan amalan-amalannya. 

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa di sepulah hari terakhir dijanjikan terbebas dari api neraka. Api neraka seperti apa yang dimaksud ? Menurut hadist qudsi yang dimaksud api neraka ialah api kesombongan. Kesombongan karena ilmu, usia, jabatan, kekayaan, bahkan kebodohan sekalipun. Walaupun kesombongan itu hanya sebesar biji sawi, maka surga tidak layak bagi kita sampai kita benar-benar melepaskan api kesombongan itu.

Terbebasnya kita dari api neraka tidak begitu saja, akan tetapi dengan sebab-sebab. Secara umum sebab-sebab terbebas dari api neraka ada beberapa. Pertama, hal ini yang menentukan menjadi syarat mutlak, yaitu tauhid. Tauhid ialah menjadikan Allah menjadi satu-satunya yang disembah. Tauhid menjadi jaminan seseorang mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Dengan begitu pula tauhid menjadi dasar mendapat ampunan dari Allah untuk dimasukkan ke dalam surganya. 

Kedua, dengan memperbanyak amal shalih. Karena dnegan amalan shalih dapat membebaskan kita dari neraka. Semua amal shalih dalah penghapus dosa jiak dilakukan dengan iman dan ikhtisaban. Maka perbanyak amal shalih dalam rangka membebaskan diri dari neraka. Terlebih di bulan ramadhan saat ini perbanyak amal shalih dengan emlakukan ibadah dan puasa dnegan ikhlas dan tidak riya’. 

Ketiga, amalan besar yang dapat membebasakn diri kita dari neraka yaitu taubat dan istighfar.  Dibulan ramadhan seperti ini menjadi kesempatan kita untuk bertaubat dan juga memperbanyak istighfar. Dimana banyak sekali pahal yang akan kita dapat di bulan penuh berkah ini. Terlebih di bulan ramadhan pintu ampunan dibuka seluas-luasnya oleh Allah Swt. 

Dari apa yang sudah dijelaskan diatas dapat kita jadikan semangat. Dimana menjadikan ramadhan semangat untuk kita terbebas dari api neraka. Karena sungguh jika kita tidak terbebas dari api neraka maka segala apa yang kita lakukan di dunia akan tidak dapat kita gunakan untuk menebus kesulitan di akhira nanti. Dengan memperbanyak amal shalih dan beratubat kepada Allah di bulan ramadhan. Semoga kita menjadi hamba yang di merdekakan dari api neraka. (Berlian Febrianti)

Bulan Ramadhan Pembebasan dari Api Neraka