Kembali
image
Parenting

Belajar Berbagi Mulai Sejak Kecil

3 hari yang lalu ● Dibaca 65x

Setiap anak lahir dengan hati yang bersih dan penuh rasa ingin tahu. Orang tua memiliki peran penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini, agar kelak anak tumbuh menjadi pribadi yang peduli pada sesama. Salah satu caranya adalah dengan belajar berbagi sejak kecil, terutama kepada saudara kita yang membutuhkan seperti anak yatim.

Teladan Nabi Muhammad SAW dalam Menyayangi Anak Yatim

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal kasih sayang terhadap anak yatim. Beliau tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mempraktikkan sikap peduli dan melindungi mereka. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا

“Aku dan orang yang mengasuh anak yatim akan berada di surga seperti ini (menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan).” (HR. Bukhari)

Hadis ini mengajarkan bahwa menyantuni anak yatim memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Maka, mengajarkan anak berbagi sejak kecil adalah salah satu cara meneladani akhlak Rasulullah SAW. Anak akan belajar bahwa berbagi bukan sekadar memberi, tapi juga bentuk ibadah yang mendatangkan pahala besar.

Selain itu, Allah memerintahkan untuk memperlakukan anak yatim dengan baik dalam Al-Qur’an:

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

“Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.” (QS. Adh-Dhuha: 9)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa peduli kepada anak yatim bukan pilihan, melainkan kewajiban. Orang tua yang menanamkan nilai ini pada anak sejak dini, sedang membentuk karakter anak yang peka dan penuh empati.

Membiasakan Anak untuk Berbagi Sejak Dini

Kebiasaan berbagi perlu dibentuk melalui pembiasaan dan teladan. Belajar berbagi sejak kecil bisa dimulai dari hal sederhana, seperti menyisihkan sebagian uang jajan untuk sedekah atau membelikan makanan untuk dibagikan.

Orang tua bisa melibatkan anak dalam kegiatan santunan anak yatim di lingkungan sekitar. Misalnya, ajak anak ikut menyerahkan bantuan secara langsung. Dengan begitu, mereka tidak hanya mendengar tentang kebaikan, tetapi juga merasakan kebahagiaan ketika membantu orang lain.

Mengajarkan anak berbagi juga membuat mereka belajar rasa syukur. Anak akan sadar bahwa tidak semua orang memiliki kehidupan yang sama, sehingga mereka lebih menghargai apa yang dimiliki. Kebiasaan ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang dermawan dan tidak pelit.

Penting untuk diingat, pembiasaan ini harus dilakukan dengan konsisten. Jangan hanya dilakukan saat ada acara khusus. Bahkan di momen sehari-hari pun, anak bisa diajak berbagi, seperti membagi bekal sekolah kepada teman yang lupa membawa makanan.

Menanamkan Nilai Keberkahan Melalui Sedekah

Mengajarkan anak berbagi sejak kecil bukan hanya tentang membantu orang lain, tetapi juga mengenalkan konsep keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa sedekah justru menambah keberkahan, bukan mengurangi. Anak yang memahami ini akan yakin bahwa berbagi bukanlah kerugian, melainkan investasi kebaikan yang akan dibalas oleh Allah.

Orang tua bisa memberi contoh nyata. Misalnya, setiap bulan mengajak anak mengalokasikan sebagian rezeki untuk santunan anak yatim. Sambil melakukannya, berikan penjelasan bahwa sedekah adalah cara mensyukuri nikmat dan membuka pintu rezeki yang lebih luas.

Belajar berbagi sejak kecil juga akan menjadi amal jariyah. Jika anak terus membawa kebiasaan ini hingga dewasa, pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah kita tiada. Inilah salah satu alasan mengapa pembiasaan ini sangat penting dilakukan sedini mungkin.

Mengajarkan anak berbagi adalah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat. Teladan Nabi Muhammad SAW, perintah Allah dalam Al-Qur’an, dan hadis tentang keutamaan sedekah menjadi dasar kuat untuk membentuk anak yang peduli, dermawan, dan penuh rasa syukur.

Dengan melibatkan anak langsung dalam kegiatan berbagi, mereka akan mengerti bahwa kebahagiaan sejati datang saat bisa membuat orang lain tersenyum. Ketika nilai keberkahan melalui sedekah tertanam dalam hati, insyaAllah kebiasaan ini akan menjadi bagian dari hidupnya selamanya.

Maka, mari mulai sekarang, biasakan anak untuk belajar berbagi sejak kecil. Karena kebiasaan baik yang tertanam sejak dini akan menjadi karakter mulia yang akan mereka bawa sepanjang hidup.