Kembali
image
Keislaman

Al Quran Membangun Lingkungan yang Sehat

5 tahun yang lalu ● Dibaca 803x

Al Quran menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang membawa misi besar rahmatan lil alamiin, penolong bagi seluruh alam. Untuk mencapai misi tersebut, Allah telah menyusun ekosistem dan lingkungan yanng amat mendukung sebagaiaman dijelaskan dalam Alquran, antara lain:

  1. Allah mengatur bagaimana kepemimpinan manusia dan  setiap pemimpin dibekali dengan pedoman berkepemimpinan dan berkehidupan. Pemimpin merupakan komponen masyarakat yang sangat penting. Dialah yang akan menentukan arah kehidupan dan budaya masyarakat. Jika pemimpinnya baik, masyarakat akan baik jalan hidupnya. Jika pemimpinnya tidak baik, masyarakatnya akan rusak. Allah mendesain agar pemimpin adalah orang yang taat kepada Allah dan yang dipimpin juga taat kepada Allah. Pola kehidupan yang seperti ini akan memperoleh jalan kehidupan mardhatillah, penuh keberkahan (hikmah pelajaran Quran surat Al A’raf ayat 97).
  2. Allah mengatur agar semua insan tidak berbuat zalim kepada yang lain. Semua bentuk perbuatan yang berakibat orang lain merugi, menjadi tersiksa, tidak bahagia, terteror, dan lain-lain dilarang dan amat dibenci Allah. Oleh sebab itu, Allah menciptakan aturan-aturan yang intinya justru kembali untuk kebaikan dan kemaslahatan semua manusia, siapa pun dia. Maka, mencuri hak milik orang lain, mengganggu ketenteraman orang lain, membuat kehormatan orang lain tercemar, dan seterusnya adalah bentuk pelanggaran terhadap aturan Allah.
  3. Allah menata dunia dengan indah. Sebagian dari belahan dunia diciptakan bergunung bebatuan, sebagian lagi berbukit dengan kekayaan pepohonan nan indah dan cantik dikelilingi oleh kicauan burung yang beraneka warna. Sementara belahan dunia lainnya diciptakan Allah sebagai daratan dan sebagian belahan lagi area laut nan luas dengan tepian yang menawan dikerumuni ikan yang ceria dan berbagai pemandangan indah dasar laut. Salah satu maksud Allah dengan keindahan tersebut adalah agar manusia makin sadar bahwa Allah membuat kita bahagia dan menikmatinya, bukan membinasakannya. Tentang berbagai ciptaanNya itu, Allah menegaskan dalam surat Al Ghasyiyah ayat 17-20 dan surat Ar Rum ayat 41-42. (Allah menunjukkan betapa kerusakan bumi yang telah ditata Allah tersebut berakibat menjadi kesengsaraan manusia sendiri) seperti banjir, tandus, dan lain-lain. Semua itu telah ditata rapi demi kebaikan sistem kehidupan manusia. Hidup sudah tersistem, jika salah satu komponen dirusak manusia, sistem tersebut akan menjadi berantakan dan yang susah adalah manusia itu sendiri. Sebagai contoh untuk kepentingan keseimbangan bumi dan ketahanan air bagi hajat manusia, maka Allah menciptakan bukit tinggi dan diselimuti pepohonan yang lebat. Jika kemudian pohon tersebut ditebang oleh manusia, akibatnya manusia kekurangan sumber air dan terjadi banjir karena air yang turun tidak terserap oleh gundulnya bukit. Banjir tersebut berdampak negatif bagi masyarakat luas seperti kelaparan, datangnya wabah penyakit, hilangnya lapangan kerja, dan lain-lain. Ini baru satu komponen yang dilanggar manusia dan berakibat luas. Tidak terbayang oleh kita betapa kesengsaraan lebih dahsyat jika yang dirusak manusia banyak komponen dari sistem yang sudah ditata Allah (hikmah pelajaran surat Al A’raf ayat 85 dan 103 serta surat An Naml ayat 14).

Penegakan aturan Allah terhadap pelanggaran yang dilakukan menusia itu telah ditegaskan Allah dalam kitab suci Alquran secara bijaksana, mulai pemberitahuan, peringatan, hingga tindakan bahkan sanksi. Allah sangat memberikan kehormatan bagi manusia yang benar-benar taat kepadaNya dengan reward/penghormatan surga.

Sebaliknya, Allah telah menyosialisasikan bahwa pelanggar akan mendapat sanksi. Allah mengisyaratkan di dalam Alquran bahwa manusia yang tidak membaca Alquran sebagaimana orang-orang kafir akan semakin sesat. Di akhirat nanti atau ketika mereka menerima sanksi, mereka berkilah seakan-akan belum pernah diberi tahu oleh Allah, padahal sesunggguhnya mereka hanyalah pendusta.

Membangun manusia dan bangsa beradab berkarakter Qur'an merupakan misi besar Nabi SAW seperti dinyatakan dalam makna salah satu hadisnya, Nabi diutus oleh Allah di muka bumi ini untuk membangun manusia yang berakhlak mulia, akhlak Qurani. Baginda Nabi pun sosok yang akhlaknya adalah Alquran. Karena itu, Nabi SAW memberikan peringatan kuat kepada kita bahwa Al Qur'an harus menjadi pedoman kehidupan manusia agar tidak tersesat maupun menyesatkan. Maka, keselamatan dan kesasatan seseorang ditentukan oleh sejauh mana dia menjadikan Alquran sebagai pedoman kehidupan dan dalam membangun lingkungan yang Qurani.

Misi besar membangun karakter Qur'ani inilah yang menjadi sasaran bidang garap Pesantren Alquran Nurul Falah Surabaya. Terima kasih para donatur dan stakeholder lainnya. Semoga Allah SWT mencurahkan segala kemudahan untuk langkah dakwah kita. (Drs. H. Ali Muaffa, M. Ag. : Pengasuh Pondok Tahfidz Nurul Falah)