
Ajarkan Karakter Nabi pada Santri
PERTANYAAN
Assalamualaikum, Ustaz. Mohon pencerahan terkait penanaman karakter baik pada santri. Terima kasih. Ustazah Nisa, Blitar
JAWABAN
Waalaikumsalam, terima kasih pertanyaannya, Ustazah.
Ustazah, pembentukan karakter baik pada santri adalah upaya guru untuk membentuk santri berbudi luhur, memiliki watak serta berperilaku dan bersikap baik sesuai dengan karakter yang dimiliki Rasulullah SAW. Karena itu, ajarkan karakter Nabi SAW kepada para santri kita. Dibawah ini, kami uraian karakter baik Rasulullah SAW yang bisa kita jadikan teladan untuk para santri kita dalam kehidupan sehari- hari. Empat karakter yang terdapat pada diri Rasulullah SAW sebagai berikut.
1. Siddiq, artinya benar.
Rasulullah SAW selalu berkata benar. Karena itu, para santri selalu kita bimbing untuk berkata jujur dan berkata yang benar sesuai dengan kenyataan, dijauhkan dari perkataan bohong, suka membuat alasan yang dibuat- buat, dan sebagainya.
2. Amanah, artinya dapat dipercaya.
Kepercayaan yang diberikan Rasulullah SAW dari para sahabat dan orang-orang Makkah serta orang Madinah selalu dijaga oleh beliau. Karena itu, penanaman sikap kepada para santri untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain kepadanya selalu disampaikan oleh para guru agar kepercayaan itu tidak dicurangi, apalagi di ingkari.
3. Tabligh, artinya menyampaikan.
Sebagai rasul, Nabi Muhammad SAW ditugaskan untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya. Karena itu, para santri diharapkan meneladani sifat tersebut dengan senantiasa menyampaikan hal-hal baik kepada teman temannya.
Para santri juga diajarkan untuk saling memberikan nasihat dalam kebaikan, mengajak pada kebaikan, serta menyampaikan informasi yang bermanfaat guna meneladani sifat tabligh tersebut.
4. Fathonah, artinya cerdas atau pandai.
Untuk meneladani kecerdasan Rasulullah SAW, maka selalu diinformasikan kepada santri untuk senantiasa bersemangat dalam menimba ilmu dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik lagi dan berharap akan tertanam sampai nanti kalau sudah dewasa. Demikian jawaban kami, terima kasih. Wallahu a’lam bi shawab.
Penulis : Abd. Rohim H. S.Ag. M.Pd (Sekretaris Eksekutif Pesantren Nurul Falah)