Kembali
image
Keislaman

Adakah Dalil Terapi Kesembuhan Melalui Istighfar?

2 tahun yang lalu ● Dibaca 416x

Melalui pertanyaan berikut: “Saudara saya sakit, lalu berobat ke seorang ustaz. Katanya, melalui terapi istighfar. Apa maksudnya? Bolehkah kita melakukannya tanpa dasar hukum yang jelas?”

Pengasuh amat senang menerima pertanyaan Bapak Angger Budhiyanto yang bagus. Sayangnya tidak disebutkan siapa dan di mana ustaz pemberi terapi melalui istighfar tersebut sehingga saya tidak bisa berguru kepadanya. Atau minimal meminta klarifikasi. 

Sekalipun demikian, saya akan memberi jawaban sebisanya. Istighfar artinya memohon ampunan atas semua dosa. Apakah Allah SWT hanya memberi ampunan sesuai dengan permintaan kita atau juga memberi bonus yang lain? Ternyata, Allah Maha Pemurah. Kepada pembaca istighfar, Allah tidak hanya memberi ampunan, tapi juga rezeki, kebahagiaan, dan kesehatan.

Coba kita perhatikan beberapa ayat berikut ini. Allah SWT berfirman,

“Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan kebun-kebun untukmu, serta mengadakan sungai-sungai untukmu” (QS Nuh [71]: 10-12).

Berdasar ayat ini, pemohon ampunan dan menyatakan bertobat, Allah memberi tiga bonus kenikmatan besar, yaitu;

  1. Kesuburan tanah dengan turunnya hujan yang deras sehingga tersedia air minum yang segar dan hasil pertanian yang melimpah.

  2. Dengan kecukupan rezeki dan keriangan hati tersebut, seorang akan meningkat kesuburannya sehingga dimungkinkan segera hamil dan mendapat keturunan atau mendapat tambahan anak.

  3. Kesuburan tanah tidak hanya bersumber dari air hujan, tapi Allah juga menambah debit air pada sungai yang menjadi sumber irigasi pertanian.

Kaitan istighfar dan kesehatan, lebih jelas disebutkan pada ayat berikut,

“Dan (Hud berkata), “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud [11]: 52)

Berdasarkan ayat ini, maka dengan istighfar dan taubat, Allah akan memberi atau menambah kekuatan atau menyembuhkan seseorang. Dalam hal ini, istighfar bisa juga diartikan memohon ampun atas beberapa kesalahan pola makan dan gaya hidup yang menyebabkan seseorang jatuh sakit. 

Misalnya, sebelumnya semua dimakan asalkan senang, tanpa berpikir akibatnya, juga kurang istirahat, maka istighfar berarti mengubah pola makan dan istirahat. Disertai pula peningkatan ibadah, zikir penenang hati, istighfar dan taubat. 

Inilah barangkali yang dimaksud terapi kesembuhan melalui istighfar. Jika cara ini yang ditempuh dalam terapi kesembuhan melalui istighfar, maka terapi ini sangat positif baik medis maupun agamis. Wallahu ta’ala a’lamu. (Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag)