
5 Amalan di Bulan Muharram Penuh Kemuliaan

Beasiswa Santri Yatim & Dhuafa Semangat Mengaji Al Qur’an
Lazis Nurul Falah
Terkumpul
Rp 11.495.236
Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan dalam Islam. Banyak umat Muslim berlomba-lomba mengerjakan amalan di Bulan Muharram untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Sebagai bulan yang termasuk dalam deretan bulan haram (suci), Muharram menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki diri sekaligus memperbanyak amal saleh.
Bulan Muharram Penuh Kemuliaan
Bulan Muharram disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36 disebutkan bahwa ada empat bulan haram, salah satunya adalah Muharram. Pada bulan ini, segala bentuk kebaikan dilipatgandakan pahalanya, sedangkan dosa juga diperberat hisabnya. Inilah sebabnya mengapa umat Islam sangat dianjurkan memperbanyak amalan di Bulan Muharram.
Muharram juga dikenal sebagai bulan Allah (Syahrullah), sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram."
Selain itu, peristiwa penting seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan peristiwa Asyura terjadi pada bulan Muharram. Hal ini semakin mengukuhkan Muharram sebagai bulan penuh nilai sejarah dan spiritual. Dengan mengerjakan amalan di Bulan Muharram, umat Islam diajak untuk meneladani semangat hijrah, pengorbanan, dan kepedulian.
Amalan di Bulan Muharram
Ada banyak amalan di Bulan Muharram yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Setiap amalan membawa keberkahan tersendiri dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara amalan tersebut adalah memperbanyak puasa sunnah, sedekah, dzikir, doa, muhasabah diri, serta mempererat silaturahmi. Semua amalan ini dapat menjadi bekal kebaikan di dunia dan akhirat.
(1) Memperbanyak Puasa Sunnah
Salah satu amalan di Bulan Muharram yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak puasa sunnah, terutama pada hari Asyura (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram). Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu bulan Muharram." (HR. Muslim). Puasa pada hari Asyura dapat menjadi penghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu.
Selain hari Asyura, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada hari Tasu’a sebagai bentuk pembeda dari puasa orang Yahudi. Dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan ini, seorang Muslim diharapkan mampu melatih diri untuk menahan hawa nafsu, sekaligus memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.
(2) Memperbanyak Sedekah
Sedekah menjadi amalan di Bulan Muharram yang sangat mulia karena pahalanya dilipatgandakan. Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi). Di bulan yang penuh kemuliaan ini, sedekah kepada mereka yang membutuhkan, seperti santri yatim dhuafa, menjadi bentuk kepedulian sosial yang amat dianjurkan.
Memberikan santunan kepada anak yatim atau kaum dhuafa tidak hanya meringankan beban mereka, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan hidup. Melalui sedekah di bulan Muharram, kita diajak untuk saling berbagi dan menguatkan ukhuwah Islamiyah.
(3) Memperbanyak Dzikir dan Doa
Dzikir dan doa adalah amalan di Bulan Muharram yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah berfirman: "Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 152). Memperbanyak bacaan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil pada bulan ini dapat menjadi sarana pembersih hati serta memperkuat keimanan.
Selain dzikir, doa-doa kebaikan dan permohonan ampunan sangat dianjurkan. Bulan Muharram menjadi momentum yang tepat untuk memohon perlindungan, rezeki halal, dan keberkahan sepanjang tahun. Dengan doa, seorang Muslim berharap dikabulkan segala hajatnya oleh Allah SWT.
(4) Muhasabah Diri
Muharram sebagai awal tahun Hijriah menjadi saat yang tepat untuk bermuhasabah diri. Muhasabah adalah amalan di Bulan Muharram yang mengajak kita mengevaluasi segala perbuatan di masa lalu dan merencanakan kebaikan di masa depan. Dengan muhasabah, kita dapat memperbaiki diri agar lebih baik dalam ibadah dan muamalah.
Melalui muhasabah, kita menyadari kelemahan dan kekurangan selama ini. Harapannya, kita semakin terpacu untuk memperbanyak amalan di Bulan Muharram dan menjauhi segala hal yang dilarang Allah SWT. Muharram menjadi momentum untuk memulai lembaran baru yang lebih bersih.
(5) Menjalin dan Mempererat Silaturahmi
Menjalin silaturahmi adalah amalan di Bulan Muharram yang membawa banyak keberkahan. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim). Di bulan mulia ini, umat Islam dianjurkan mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan sahabat.
Silaturahmi bukan hanya mendatangkan pahala, tetapi juga memperkuat persatuan dan menghilangkan permusuhan. Muharram menjadi saat yang tepat untuk saling memaafkan, menghapus kesalahpahaman, dan memperkokoh tali ukhuwah agar kehidupan lebih damai dan penuh rahmat.
Semoga kita semua mampu memanfaatkan bulan mulia ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik di tahun Hijriah yang baru ini.