Pada hari Selasa dan Jumat, sebuah kegiatan istimewa menghiasi jadwal santri tuna netra binaan LAZIS Nurul Falah di Mojokerto. Mereka dengan tekun mengikuti sesi mengaji yang diadakan setiap pekan, menunjukkan dedikasi mereka untuk mendalami ayat-ayat suci Al-Qur'an. Namun, pada tanggal 7 Juni 2024, lokasi biasa kegiatan ini, yakni Mushola Rumah Rakyat Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto, dipindahkan. Semangat santri tunanetra tetap terjaga hingga pembelajaran selesai.

Meskipun jarak yang harus ditempuh oleh sebagian santri lebih jauh dari biasanya, semangat dan kesungguhan mereka tetap membara. Mereka tak ingin melewatkan kesempatan untuk hadir dan belajar Al-Qur’an. Impian mereka agar bisa membaca, menghafal, dan mengamalkan isi di dalam Al-Qur’an.

“Dengan belajar Al-Qur’an sebagai bekal kita nanti ketika sudah tidak ada di dunia. Sekaligus sebagai penolong kita di dunia dan akhirat,” ucap santri tunanetra.

Di tengah perjalanan menuju lokasi baru, terpantul kisah-kisah inspiratif dan hikmah yang menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka. Kekuatan, ketangguhan, ketulusan, cinta, dan kesabaran menjadi kawan setia dalam meraih cinta sejati Ilahi. 

Dalam setiap sesi mengaji, Ustazah Umi Fadilah dan Ustazah Hartatik mengabdikan diri dengan sabar dan tulus. Mereka menjadi pilar pendukung dalam proses pembelajaran dan hafalan Al-Qur'an bagi para santri tunanetra. Tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah menjadi bagian dari kegiatan ini.

Dukungan dan apresiasi dari donatur menjadi energi yang memperkuat semangat mereka. Ustaz Adho, selaku Ketua LAZIS Nurul Falah Cabang Mojokerto, merasa terhormat atas dukungan yang telah diberikan. 

"Amanah kerudung dari para donatur telah kami salurkan kepada santri putri tuna netra kami. Semoga ini menjadi amal jariyah yang mendapat ridho dari Allah SWT." jelasnya.

Dia menambahkan, santri tunanetra memberikan pelajaran yang berharga bagi kita semua, bahwa saat di dalam kondisi apapun jangan pantang menyerah. Allah SWT selalu berada di dekat kita untuk membantu di setiap langkah perjalanan. 

Kisah ini tidak hanya tentang mengaji, tetapi juga tentang kekuatan manusia untuk menghadapi tantangan, dan tentu saja, tentang kasih sayang yang mengalir dalam bentuk dukungan dari sesama manusia.


Kampanye Terkait

Sedekah Al-Quran Braile untuk Santri Tuna Netra

#SEDEKAH MINIMAL PAHALA MAKSIMAL. Sahabat, santri Tuna Netra sedang membutuhkan bantuan kita berupa Al-Quran Braile untuk terus belajar dan mengamalkan Isi Al-Quran.

Donasi