Menjelang Hari Raya Idul Adha, semakin dekat momen kurban. Hari Raya Idul Adha begitu identik dengan menyembelih hewan kurban. Tidak sedikit kaum mukmin berkeinginan untuk berkurban, kemudian saling berbagi antar sanak saudaranya menjalin silaturahmi dan semuanya bersuka cita.

Keutamaan berkurban selain sebagai jalan mendekat kepada Allah SWT, terdapat hikmah lainya berupa kebaikan berbagi. Hewan yang telah disembelih akan diambil dagingnya kemudian dibagikan ke seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan, terutama kaum dhuafa.

Oleh sebab itu, pemilihan hewan kurban tidak boleh asal-asalan, agar kualitas daging yang diberikan dapat sampai di tangan-tangan penerima dengan baik.

Berikut ini ringkasan cara memilih hewan kurban untuk para shohibul qurban.

1. Pilih Jenis Hewan Kurban

Tidak segala jenis hewan dapat dijadikan kurban, sehingga ada hanya hewan tertentu yang dapat dijadikan kurban. diantaranya seperti;

  • Unta: Berkurban dengan 1 unta mewakili hingga 10 orang yang berkurban
  • Domba atau kambing: Ketentuan berlaku untuk hewan domba atau kambing diperuntukan hanya 1 orang per ekor
  • Sapi atau kerbau: Kurban 1 sapi atau kerbau mampu telah mewakili 7 orang yang berkurban.

2. Kenali Umur Hewan Kurban

Umur hewan kurban menjadi salah satu syarat utama menentukan hewan tersebut telah cukup umur untuk dikurbankan;

  • Unta berusia di atas 5 tahun
  • Domba atau kambing telah berumur lebih dari 1 tahun ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap
  • Sapi atau kerbau berumur lebih dari 2 tahun ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap.

3. Memastikan Hewan Kurban Tidak Cacat

Penilaian terpenting secara kasat mata adalah kecacatan hewan kurban yang perlu dihindari, seperti halnya;

  • Hewan kurban tidak dalam keadaan buta, walaupun hanya sebelah
  • Hewan kurban tidak dalam kondisi pincang salah satu kakinya
  • Hewan kurban memiliki daun telinga yang lengkap keduanya
  • Hewan kurban dalam kondisi testis/buah zakar masih lengkap, berbentuk dan Letak simetris proporsional
  • Hewan kurban harus jantan, tidak di kastrasi atau kebiri.

4. Pastikan Hewan Kurban Keadaan Sehat

Sehat atau tidak dari hewan kurban dapat terlihat pada kondisi secara fisik maupun dari kebiasaan stress hewan kurban itu sendiri;

  • Bulu bersih dan terawat tidak kasar atau kusam. Mengenali adanya indikasi ada cacing hati yaitu pada bulu kusam, kasar, dan tegak kaki.
  • Berbadan gemuk berisi dan lincah cenderung agresif
  • Berwajah segar dan cara berjalan tidak lunglai
  • Lubang kumlah (mulut, telinga, hidung, dan anus) keadaan normal dan bersih, termasuk memiliki mata yang berbinar
  • Suhu badan normal hewan kurban mencapai 37 derajat celcius atau tidak demam
  • Tidak kekurangan gizi

5. Ketahui Nafsu Makan Hewan Kurban Terjaga

Pola makan hewan kurban sepadan dengan tingkat nafsu makan yang baik atau buruk. Umumnya kondisi hewan kurban yang sehat pasti memiliki porsi nafsu makan yang ideal.

Nafsu makan hewan kurban secara langsung berdampak pada kesehatan badan, dan hal itu terlihat pada kadar kegemukan, warna kulit tidak pucat, moncongnya yang sering berlendir, dan gelambir bagian lehernya kempis.

Untuk meyakinkan hewan kurban tersebut dalam keadaan sehat normal dapat ditunjukkan melalui Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai acuan kesehatan hewan tersebut.

6. Pilih Lokasi atau Kandang Hewan Kurban Bersih

Kandang yang bersih bukanlah hal sepele untuk kesehatan hewan kurban. Keberlangsungan hidup hewan kurban sehari-hari berada di kandang. Apabila kandang tersebut bersih terjaga termasuk pada olahan makanan, maka keadaan tersebut akan berdampak pada kesehatan hewan kurban.

Tempat yang bersih dan jauh dari polusi udara menjadi salah satu pertimbangan yang tidak perlu diragukan lagi, sebab lokasi yang mendukung membuat hewan kurban dapat berkembang secara normal dan terhindar dari stres.

7. Sesuaikan Dana Pribadi

Hakikatnya berkurban merupakan sunnah muakkadah, sehingga hal ini bukanlah sebuah paksaan bagi siapapun untuk berkurban. Oleh karena itu pengaturan finansial menjadi pertimbangan penting sesuai ukuran kemampuan dan kebutuhan tiap pribadi.

Selain itu, shohibul qurban harus mempelajari pembagian daging hewan kurban sebagaimana yang telah disepakati oleh alim ulama. Ketentuan islam pembagian dibagi tiga, diantaranya

  • 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban
  • 1/3 disedekahkan, dan
  • 1/3 sisanya diberikan kepada orang lain.

Hal ini didasari pada hadis Riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Ketika di antara kalian berqurban, maka makanlah sebagian qurbannya” (HR Ahmad).

Saat ini berkurban di era-digital semakin memudahkan bagi para shohibul qurban kesulitan memilih dan menentukan hewan kurban. Sekarang, sekedar melalui ponsel,  siapapun mampu memilih hewan kurban sekaligus menentukan harga hewan qurban yang jumlahnya sesuai kebutuhan.

Berkurban merupakan ibadah keberkahan baik hubungan antara diri pribadi dengan Allah serta hubungan antar makhluk sosial. Sudah sepatutnya bagi seluruh kaum muslimin untuk saling berbagi, bahkan keutamaan semakin berlipat di hadapan Allah SWT bagi seseorang rela memberikan hartanya kepada saudaranya dalam keadaan terbaik.


Kampanye Terkait

Kambing Kurban

Berat 35 Kg

Donasi