
Tips Anak Giat Bersedekah sejak Dini
Hari ini seorang anak sangat berbeda dengan kehidupan yang penulis jalani waktu kecil. Banyak perbedaan yang mencolok antara zaman 20 tahun yang lalu dengan tahun ini. Salah satunya adalah teknologi yang terus memaksa untuk kita memperkenalkan kepada anak-anak kita.
Ini menjadi momentum penting untuk orang tua bisa memberikan pembelajaran yang seimbang. Sebab, kalau tidak, wah nggak bahaya ta? Hehehe.
Pada dasarnya, anak itu pasti masih meminta kepada orang tua, tanpa berpikir panjang yang penting semua kemauan hati terpenuhi. Ini sebuah proses yang harus tetap dilalui, namun juga harus dijaga dalam mengontrol anak-anak kita.
Menurut Imam al-Ghazali, “Orang tua wajib mendidik anak- anaknya dengan adab dan mengajarkan akhlak yang terpuji. Jika orang tua menanamkan adab yang baik, berarti dia telah memberikan sesuatu yang sangat bernilai. Akhlak yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini adalah sifat malu” (al-haya’).
Peran orang tualah yang bisa memberikan Pendidikan terbaik sejak dini, salah satunya adalah dengan berbagi atau bersedekah. Yang bisa membentuk karakter luar biasa bagi kehidupan yang akan dating.
Apa saja sih tips- tipsnya?
1. Jangan mudah diiming-imingi
Anak kecil itu pasti mudah mengingat, ini menjadi dampak yang baik dan sebaliknya. Karena tidak semua keinginan yang kita berikan akan bisa dikabulkan, maka harus bisa meminimalkan keadaan ini. Agar bisa belajar juga, namun tidak dengan janji-janji manis kita, melainkan dengan perbuatan natural dan semangat anak bisa.
2. Tumbuhkan rasa empati
Rasa empati anak timbul karena melihat kebiasaan orang tua yang senantiasa berperilaku secara auto dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal yang terkecil, yakni ketika kita memberikan bawang merah atau lombok kepada tetangga. Di desa insyaAllah sudah biasa, namun kehidupan di kota atau perumahan begitu sulit dan sungkan.
3. Tanamkan keikhlasan
Tips ketiga sangat penting untuk modal anak-anak kita dimasa depan. Yakni belajar ikhlas, caranya, di setiap aktivitas apapun, mengajarnya jangan ada pamrih. Namun, dengan cara-cara yang sederhana seperti ucapan terima kasih dan sama-sama. Caranya adalah dengan menjadi teladan bagi anak. Misalnya, Mama sudah membelikan main anak-anak, jangan berkata, “Kamu harus nurut, tadi kan Mama sudah belikan boneka!”
Dalam rangka mendidik akhlak kepada anak-anak, selain harus diberikan empati dan cara bagaimana mengendalikan diri dari orang tua yang tepat, juga harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormati dan seterusnya. Pentingnya perilaku yang mencerminkan nilai-nilai agama bagi umat manusia. Sehingga Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan moral manusia, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Malik: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak agar mulia”.
Penulis: Achmad Fatkhurrozi, M.Pd (Asisten Direktur IV LAZIS Nurul Falah)