Sebagaimana diisyaratkan di dalam firman Allah Yang Maha Agung dan Maha Mengetahui di dalam surat Al-Baqarah ayat 214, setiap insan yang mengaku Mukmin akan menemui suatu kondisi yang bersifat ujian. 

Kondisi ujian tersebut adakalanya menyenangkan atau sangat menyenangkan dan ada kalanya tidak menyenangkan atau sangat menyedihkan. Dengan ujian tersebut, Allah akan memilih siapa di antara yang tetap istiqomah kepada ajaran Allah dan siapa yang meninggalkan ajaran Allah.

Ujian kesenangan yang dihadapi manusia misalnya berupa kekayaan materi yang amat melimpah. Allah mengajak agar ujian semacam ini membuahkan hamba yang semakin bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang diberikan. Jenis ujian yang kedua adalah ujian yang berupa kesusahan, semisal kekurangan dalam hal harta ataupun menghadapi musibah wabah penyakit seperti sekarang ini.

Sebagaimana saat menghadapi ujian berupa limpahan kekayaan, maka ujian berupa adanya wabah dan penyakit ini diharapkan akan menjadikan manusia semakin dekat dengan Allah SWT. Tidak sebagaimana jika ujian berupa kekayaan, maka umumnya manusia jika menghadapi ujian berupa kekurangan harta atau wabah dan penyakit akan mudah manusia menjadi putus asa. Allah meminta agar kita tetap istiqomah, tetap tekun beribadah, tetap disiplin shalat, tetap gemar menyerahkan infaq-sedekah dan seterusnya, dengan tegar menjauhi rasa putus asa.

Dengan penuh rasa sayang kepada para hamba-Nya, Allah mengingatkan hendaknya kita selalu tabah, sabar, ikhlas, tidak putus asa dalam menjalani ujian yang datang. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf [12] ayat 87: 

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”

Di antara beberapa pelajaran yang bisa diambil dari ayat ini adalah: 

  1. Setiap insan akan menghadapi ujian dan tantangan. 

  2. Ada beberapa kemungkinan insan: sabar , ikhlas, tetap optimistis, serta ada pula yang mengeluh dan putus asa. 

  3. Persoalan yang dihadapi manusia bervariasi dan berlevel, ada persoalan yang ringan, sedang, dan ada persoalan yang berat.

  4. Untuk menghadapi segala jenis persoalan, perlu adanya strategi.

  5. Jangan berprasangka buruk terhadap adanya ujian.

  6. Yakin bahwa Allah pasti akan menolong.

  7. Selalu dalam kondisi yang optimistis terhadap semua ujian.

  8. Kesabaran dan keikhlasan menghadapi ujian/persoalan merupakan pembeda antara orang mukmin dan orang kafir. 

Semoga persoalan yang sedang menghadang kita segera ditarik oleh Allah dan kehidupan kita kembali berjalan normal seperti semula. (Drs. KH. Ali Muaffa)


Kampanye Terkait

Gerakan Sedekah Subuh

Sedekah merupakan perbuatan yang mulia dihadapan Allah Swt. Dengan sedekah kita bisa membantu saudara kita sedang mengalami musibah, kurang mampu, atau butuh bantuan.

Donasi