Kampung Quran Malang tidak hanya berfokus kepada pendidikan Al-Quran dan agama semata, melainkan juga melaksanakan kegiatan tambahan guna santri untuk menambah keahlihan di beberapa bidang lainnya, seperti tataboga, membuat prakarya, dan selainnya sebagai pembelajaran santri guna bekal mereka esok hari.
Sabtu - Minggu, 12-13 februari 2022. Santri Kampung Quran Malang mengusung program Pesantren Weekend dilaksanakan satu hari dalam seminggu, diantaranya meningkatkan keahlihan santri Kampung Quran Malang. Kali ini Santri Kampung Quran melaksanakan pelatihan membuat kue brownies. Pelatihan ini bertujuan melatih kemandirian santri sekaligus menambah keahlihan khusus untuk membuat makanan.
20 Santri mengikuti dengan antusias dibuktikan dengan memperhatikan sekaligus mempraktikkan secara cermat dan teliti. Pelatihan dilaksanakan dua hari pada bulan rajab, acara dimulai di hari sabtu dengan acara buka bersama santri, dilanjut istighosah dan muhadarah.
Esok harinya diwaktu pagi santri dibagi menjadi dua besar dan kecil, santri yang kecil belajar Bahasa inggris sedangkan yang besar melanjutkan khatmil quran. Di siang haru dilanjutkan dengan Pelatihan membuat kue brownies. Pertama menyiapkan bahan yang diperlukan membuat kue, penjelasan bahan dan langkah-langkah memasak, kemudian chef memasak terlebih dahulu hingga sampai menjadi kue. Langkah berikutnya santri mengikuti atau praktek hingga menjadi kue brownies.
Chef Rupiatan mengatakan, Awalnya saya tidak menyangka bahwa santri akan cepat paham dan mengikuti langkah-langkah yang saya berikan. Karena notabene di sini kampung yang jauh dari kota, tetapi hasilnya duluar dugaan.
“Hasil santri sangat memuaskan, lebih dari setengah santri mengikuti pelatihan membuat kue dengan sempurna dan rasanya sama enaknya, salah satu santri dengan karya terbaik bernama Dinda dengan kriteria yang sudah saya jelaskan di atas.” Imbuhnya.
Khoirul Anam, sebagai Pembina sekaligus ustaz Kampung Quran Malang mengatakan, target untuk membuat Kue hingga hari raya nanti ada 4 macam kue yang dikuasai oleh santri, sedangkan baru satu kue brownies saja yang baru dikuasai oleh santri, sehingga kurang 3 lagi pelatihan kue lainnya yang akan dilaksanakan.
“Pelatihan ini harapannya menjadi tambahan ilmu bagi mereka, bagi yang tidak memiliki ilmu tataboga seperti mereka. Santri yang keluar dari kampung quran, kuliah, mondok, mereka memiliki pribadi yang mempunyai skill dan bekal ketrampilan, pembina hanya memberikan kegiatan untuk mengasah skill yang dibutuhkan di zaman sekarang,” imbuh beliau.
Kegiatan santri Kampung Quran Malang lainnya yang sudah terlaksana, yakni ada membuat karya sapu lidi dengan memanfaatkan sumber daya melimpah di sekitar kampung, membuat pengait masker, dan membuat bros.
“Sangat senang sekali meskipun saya belum mahir membuat kue brownies, dengan pelatihan ini semoga nanti bisa membuat kue bronis sendiri dan bisa dimakan sendiri atau dijual. Saya juga gak sabar ingin menanti pelatihan membuat kue yang lain,” ucap Dinda Nur Hidayah yang mengikuti pelatihan.
Kampanye Terkait

Zakat untuk Santri Penghafal Alquran
Di dalam harta yang kita punya terdapat hak-hak orang miskin yang harus dipenuhi dengan membayar zakat. Berzakat akan membuat harta yang kita punya menjadi lebih berkah untuk kehidupan
Donasi