
Niat, Tata Cara dan Keutamaan Shalat Tarawih
Salah satu hal istimewa yang hanya ada di bulan suci Ramadan adalah amalan sunat shalat terawih. Shalat yang dikerjakan selepas shalat Isya pada malam-malam Ramadan ini, ternyata memiliki banyak keutamaan di dalamnya.
Shalat Terawih dikerjakan antara 8 atau 20 rakaat ditambah dengan 3 rakaat witir setelahnya. Pendapat Ulama berbeda dalam aturan pelaksanaannya. Shalat Terawih dikerjakan dengan cara 2 rakaat 1 salam.
Tata cara shalat terawih pada umumnya sama dengan cara shalat yang kita lakukan biasanya. Hanya saja dibedakan pada niatnya.
Niat shalat terawih:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya : “Niat saya shalat terawih dua rakaat menghadap ke kiblat, tunai karena Allah taala.”
Niat shalat witir:
اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya : “Niat saya shalat Witir dua rakaat menghadap ke kiblat, tunai karena Allah taala.”
Tata cara dalam melaksanakan shalat terawih sama saja dengan shalat lainnya yang dilakukan secara berjamaah. Imam membaca dengan jahr dan makmum mengikuti dari belakang. Dilakukan dengan cara dua rakaat dan satu salam. Untuk salat witir pun sama. Dua rakaat satu salam, diakhiri dengan satu rakaat terakhir dengan satu salam.
Selain istimewa karena hanya ada di bulan Ramadhan. Amalan shalat terawih memiliki banyak keutamaan, diantaranya:
Pertama, keutamaan shalat terawih adalah diampuninya dosa-dosa kita yang telah kita lakukan sebelumnya, sehingga harapannya dengan berlalunya bulan Ramadan kita kembali ke fitrah seperti baru dilahirkan.
“Barangsiapa yang salat malam di bulan Ramadhan (salat tarawih) karena keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampunkanlah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)
Kedua, shalat terawih merupakan jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan kita pada Sang Pencipta. Bulan Ramadan merupakan bulan yang mulia dimana pintu taubat dan keberkahan dibuka selebar-lebarnya, sehingga momen ini merupakan kesempatan terbaik bagi kita untuk memperbaiki diri.
Ketiga, shalat terawih merupakan waktu dimana setiap orang dapat bertemu dan bersilaturahmi. Sehingga bukan hanya diri kita yang mendekat pada Sang Pencipta, tetapi kita pun dekat dengan sesama.
Bukan hanya itu saja, ada banyak pula keutamaan shalat terawih yang lain. Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib,
“Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan Tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda: selain mendapat pahala juga mendapat keutamaan yang sangat mulia. Setiap malam berbeda-beda keutamaan yang didapatnya”.
Pada setiap malam yang kita ikuti dengan shala terawih, ada keutamaan yang terdapat pada setiap malamnya. Dari 30 malam di bulan Ramadan, salah satu keutamaan shalat terawih adalah Allah memberikan pahala pada kita yang mengerjakan shalat terawih dengan balasan seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjidil Nabawi dan Masjidil Aqsha. Tepatnya pada malam ke-5 kita melaksanakan shalat terawih.
Pada malam-malam lainnya tetap ada keutamaan istimewa yang Allah siapkan untuk kita. Jadi jangan pilih-pilih malam dimana kita mau melaksanakan shalat terawih.
Mari kita persiapkan diri untuk menyambut Ramadan dan mengamalkan sunah-sunahnya termasuk terawih. Semoga kita bisa melewatinya dengan sempurna dan kita mendapatkan semua keutamaan shalat terawih. (M. Akbar Al Ghifary, Voluteer Ramadhan)