Seringkali kita memutuskan segala sesuatu hal di dunia ini atas kehendak pribadi tanpa melibatkan Allah Swt. Sayangnya, kehendak kita secara pribadi apabila berhasil akan menjadikan diri kita sedikit kesombongan, seolah pencapaian saat ini tanpa ada pertolongan dari Allah Swt.

Maka, perlunya kita selalu melibatkan Allah Swt dalam setiap urusan yang kita lakukan. Sejatinya kita di dunia ini untuk menjalankan apa yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. Sebagaimana cerita hadis dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, 

‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).

Hadis di atas memberikan gambaran bahwa Allah Swt. akan selalu menolong hambanya ketika sedang mengalami kesulitan. Adapun cara melibatkan Allah dalam setiap urusan kita dengan cara:

Pertama-tama, kita dapat memulai setiap aktivitas dengan doa. Doa bukan hanya sarana meminta pertolongan, tetapi juga sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan. Dengan menyertakan Allah dalam awal setiap tindakan, kita mengakui ketergantungan kita pada-Nya. 

Kedua, kita dapat menciptakan kebiasaan untuk merenung dan meresapi firman Allah yang terdapat dalam kitab suci. Hal ini akan memberikan panduan moral dan spiritual yang diperlukan dalam menghadapi dilema dan keputusan hidup. 

Terakhir, kita perlu membiasakan diri untuk selalu berusaha yang terbaik dan berserah diri pada kehendak Allah. Meskipun hasil akhir mungkin tidak selalu sesuai dengan harapan kita, namun dengan yakin bahwa Allah yang Maha Mengetahui selalu memiliki rencana yang lebih baik, kita dapat menerima setiap keputusan dengan lapang dada.

Semoga dari cara yang dipaparkan menjadikan diri kita muhasabah diri dan menuju ke arah yang lebih baik untuk menjalankan langkah kehidupan. 


Kampanye Terkait

Bantu Pembagunan Pesantren Nurul Falah II Pandaan

Jadi Kekasih Allah Swt, Bersama Membangun Pesantren

Donasi