Dalam upaya memberdayakan ekonomi umat dan mengatasi permasalahan sosial, LAZIS Nurul Falah Cabang Mojokerto bergabung dalam aksi kolaborasi yang diinisiasi oleh Kemenag RI melalui KUA di seluruh Indonesia, dengan program pemberdayaan umat. Program ini menyoroti dua masalah utama yang menjadi perhatian serius, yakni kasus stunting dan kondisi masyarakat miskin, termasuk dhuafa dan anak yatim.
Pada Ahad 17 November 2024, LAZIS Nurul Falah memberikan bantuan berupa bingkisan kepada penerima manfaat. Kegiatan bertempat di Masjid Nurul Iman Dsn. Karangkletak Ds. Sumberkarang Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto.
Program pemberdayaan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Camat Dlanggu, UPT Puskesmas, Polsek, Koramil, Kepala KUA, Kepala Desa Sumberkarang, serta lembaga pendidikan seperti SMPN Dlanggu dan SMKN 1 Dlanggu. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Ustaz Adho, Kepala LAZIS Nurul Falah Cabang Mojokerto, mengungkapkan kegembiraannya atas partisipasi dalam kolaborasi ini. "Kami bersyukur bisa tergabung dalam kolaborasi ini, karena era saat ini era kolaborasi, sehingga perlu kerja sama-sama akan lebih mudah untuk menyelesaikan sebuah permasalahan," ujarnya. Ia menekankan pentingnya sinergi antar lembaga untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi permasalahan sosial yang kompleks.
Lebih lanjut, Ustaz Adho mengucapkan terima kasih kepada para donatur LAZIS Nurul Falah yang telah mempercayakan amanahnya untuk disalurkan kepada penerima manfaat. "Kami ucapkan terima kasih kepada sahabat donatur LAZIS Nurul Falah yang telah mempercayakan amanahnya untuk kami salurkan kepada penerima manfaat. Tentu saja diberikan kepada penerima manfaat yang tepat sasaran," tambahnya.
Dalam program ini, pembagian Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) difokuskan pada tiga kelompok mustahik utama: penderita stunting, anak yatim, dan lansia. Penderita stunting menjadi prioritas utama mengingat dampak jangka panjang dari masalah gizi buruk ini terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak yatim juga mendapat perhatian khusus untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang memadai dalam pendidikan dan kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, lansia yang sering kali terabaikan dalam program bantuan sosial juga menjadi sasaran utama untuk memastikan mereka hidup dengan lebih layak dan bermartabat.
Program pemberdayaan ekonomi umat ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif dan dapat direplikasi di daerah lain. Melalui sinergi berbagai pihak, masalah stunting dan kemiskinan diharapkan dapat ditangani dengan lebih baik, memberikan harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian sosial yang tinggi, LAZIS Nurul Falah Mojokerto bersama KUA Dlangu dan mitra lainnya berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Kampanye Terkait

Sedekah Beras Untuk Santri penghafal Al-Qur'an
Sebiji Beras, Dihitung Pahala Kebaikan
Donasi