LAZIS Nurul Falah, sebuah lembaga amil zakat yang juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat, baru-baru ini berkolaborasi dengan Pelindo dalam melaksanakan asesmen kelayakan  calon penerima manfaat dari program Gerakan Masyarakat Berdaya (Gamasya). Kegiatan ini berlangsung di Ujung Pangkah, Gresik, pada Ahad, 17 November 2024, dengan tujuan memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi penerimanya.

Asesmen ini melibatkan survei kelayakan bantuan yang dilakukan dengan teliti untuk memastikan bahwa dana atau modal yang akan disalurkan benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan. 

Dalam kegiatan ini, tim dari LAZIS Nurul Falah dan Pelindo meninjau berbagai aspek, termasuk pembuatan kerupuk, tempat produksi, dan sumber bahan dasar kerupuk. Survei ini dirancang untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi calon penerima manfaat, sehingga bantuan yang diberikan dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Penerima manfaat Gamasya di Ujung Pangkah merupakan guru ngaji yang mendidik generasi bangsa dengan Al-Qur’an. Keseharian mereka diisi dengan mengajar di TPQ, dan untuk pekerjaan sampingan, mereka membuat olahan kerupuk ikan dengan memanfaatkan bahan baku yang melimpah di dekat pesisir.

Ibu Sulistianingsih, staf Pelindo yang turut serta dalam asesmen ini, mengungkapkan pentingnya melakukan survei kelayakan penerima manfaat. "Kita perlu memastikan bahwa uang atau modal yang diterima benar-benar tepat sasaran," ujarnya. 

Menurutnya, bantuan yang disalurkan harus dapat memberikan manfaat yang nyata bagi penerimanya, sehingga survei ini menjadi langkah awal yang krusial dalam proses pemberian bantuan.

Gambar di atas merupakan pengecekan ikan yang sedang dikeringkan, nantinya digunakan dalam bahan pengelolaan pembuatan kerupuk. Kemudian, tim LAZIS Nurul Falah juga melihat pengelolaan bahan yang pertama mencampurkan bahan, mencetak, mengkukus hingga pemotongan bahan.

Adapun ragam produk yang sudah diproduksi oleh calon penerima manfaat Gamasya, ialah kerupuk, ikan asin, bonggolan, dan kerupuk mentah.

Selain itu, Ustaz Muhammad Ainun Najib, staf Program dan Pendayagunaan LAZIS Nurul Falah, juga memberikan penjelasan mengenai tujuan utama dari program Gamasya. "Gamasya pada kesempatan ini bertujuan untuk memberdayakan guru ngaji," ungkapnya. 

Ia menambahkan bahwa kondisi para guru ngaji saat ini cukup memprihatinkan, dengan pendapatan kurang dari 500 ribu rupiah per bulan, sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Oleh karena itu, program Gamasya hadir untuk memberikan dukungan dan pemberdayaan kepada para guru ngaji, sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan tetap fokus dalam mendidik generasi muda.

Kegiatan asesmen ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan akurat mengenai kondisi calon penerima manfaat. Dengan demikian, bantuan yang disalurkan melalui program Gamasya dapat tepat sasaran dan memberikan dampak positif yang nyata.Kolaborasi antara LAZIS Nurul Falah dan Pelindo ini merupakan langkah awal yang baik dalam upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di Ujung Pangkah, Gresik. 

Dengan adanya program seperti Gamasya, diharapkan kesejahteraan para guru ngaji dan masyarakat lainnya dapat meningkat. Bantuan yang diberikan tidak hanya sekedar bantuan finansial, tetapi juga berupa pendampingan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam mengelola usaha dan kehidupan sehari-hari. ​​​​​​​


Kampanye Terkait

Gerakan Masyarakat Berdaya (GAMASYA)

Mari Berdayakan Saudara Kita yang Kurang Mampu

Donasi