اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ

“Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. Al Ma'arij ayat 19)

Melihat fitrah manusia yang telah diciptakan oleh Allah SWT terdapat tempat kesalahan dan dosa. Merujuk pada ayat diatas termasuk keluh kesah tentang kehidupan yang dijalani di dunia terkait dua hal, antara urusan makanan (perut) dan kesenangan (keinginan). 

Orang yang berkeluh kesah kebanyakan adalah orang-orang yang mementingkan urusan dunia dengan mengesampingkan urusan akhirat. Jika kita telisik lagi hingga saat ini, kenikmatan yang kita jalani begitu banyak, tetapi terhalang karena dirimu enggan bersyukur dan memilih untuk berkeluh kesah atas semua masalah yang terjadi kepadamu.

Padahal dirimu ketika bangun tidur sudah diberikan nikmat yang begitu luar biasa, mulai dari bisa berjalan, berdiri, bernafas dengan lancar, hingga diberikan kesehatan untuk menjalankan aktivitas did dunia. Namun, dirimu menyia-nyiakan bangun tidur hanya untuk mengingat keluh kesahmu terkait masalah duniawi, sebab kamu harus ingat, bahwa dunia hanya sementara dan akhirat sebentar lagi.

Cerita seorang bapak yang mengalami tensinya rendah dan ingin memakan sate kambing untuk menaikkan tensinya, saat sate kambing datang bapak tersebut memakan semuanya hingga habis, tetapi fenomena tersebut jarang dilakukan dan biasanya hanya satu tusuk satu saja. Kemudian suster ingin mengecek tensi sampai 3 kali, hingga pada akhirnya dibangunkan oleh istrinya sudah tidak ada nyawanya lagi. Maka, apa yang perlu kita keluh kesah di dunia hingga akhirnya menggeserkan akhirat?

Perlu berkaca lagi dengan kejadian dari masyarakat orang-orang Palestina saat ini yang sedang di bombardir oleh bangsa Israel. Dimana anak-anak kecil yang ditanya tentang orang tuanya mereka menjawab, “Mereka tidak mati, tetapi berada dalam surga Allah SWT. Nanti saya akan bergabung bersama orang tua di surga.”

Hal tersebut menggambarkan bagaimana ketebalan iman seorang masyarakat yang berada di gaza sudah tidak memikirkan keluh kesah apapun lagi, tetapi mereka yakin bahwa Allah SWT akan menolong dan menjaga mereka terhadap masalah apapun yang bersifat duniawi.

Kembali lagi kepada kita saat bangun tidur, selayaknya kita berfokus pada ibadah dan muhasabah diri agar setiap hari kita mengalami peningkatan kebaikan. Kita perlu upayakan jangan lengah tentang dzikir kepada Allah SWT, kalau itu yang kamu lakukan dalam bangun tidur hanya keruwetan duniawi, sesungguhnya kamu sedang menggerutui Tuhanmu.

Kita perlu mengoptimalkan nikmat yang diberikan Allah SWT di dunia ini, sebagai sarana untuk mendekatkan diri  melalui hal-hal yang baik dan melakukan ibadah serta dzikir.

Kerugiaan yang didapatkan bagi dirimu yang berkeluh kesah, yakni hidupmu tidak akan menikmati apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT, nggak bersyukur atas nikmat, semua yang dialami dijustifikasi dalam bentuk negatif, dan dapat merenggangkan hubungan dengan Allah SWT, sebab meragukan pertolongan Allah SWT.

Dengan bercerita kepada saudara atau temanmu untuk mencurahkan keluh kesah hanya sebatas menyampaikan isi hati, dengan tujuan agar mempererat tali persaudaraan atau ingin memperkuat hari-hari menjalaninya. Padahal sejatinya Allah SWT yang dapat membantu kita untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi saat ini dengan sunnatullah yang berjalan di dunia.

Semoga senantiasa kita menjadi hamba yang tengah mensyukuri nikmat Allah SWT dan menjadi hamba-Nya selalu menjadikan hidup didunia untuk menjadi keberkahan dan ridho Allah SWT, melalui wasilah berbuat baik di dunia ini. 


Kampanye Terkait

Bantu Pembagunan Pesantren Nurul Falah II Pandaan

Jadi Kekasih Allah Swt, Bersama Membangun Pesantren

Donasi