
Fastabiqul Khairat Untuk Meraih Ridho Allah Swt
Islam selalu mengajarkan umat Islam untuk melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik bisa dilakukan dengan berlomba-lomba menjalankan segala perintah Allah Swt. Persaingan yang baik yang dalam bahasa Arab dikenal dengan Fastabiqul khairat dapat diartikan sebagai memperlancar ketaatan, penerimaan dan ketaatan terhadap perintah atau hukum Allah Swt. Memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip iman muslim seperti akselerasi, kompetisi, dan berusaha menjadi yang terdepan dalam menjalankan ketaatan dan memperoleh ridha Allah Swt.
Umat Islam yang berlomba-lomba dalam kebaikan akan menghasilkan perilaku yang terbaik.Seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 25 dan Al-Ashr ayat 3, yang mengandung makna bahwa perbuatan baik itu aktualisasi dari keimanan.
Allah berfirman: “Sebesar apa pun kebaikan itu, walau hanya sebesar biji zarah akan dibalas oleh Allah Swt (QS az-Zalzalah: 7-8) dan tidak akan disia-siakan.” (QS at-Taubah: 105).
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt. dan memiliki akal sehat sebelum melakukan sesuatu. Semua perbuatan manusia akan dicatat oleh malaikat dan akan dicatat di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam di dorong untuk selalu berbuat baik di dunia ini. Banyak sekali amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam. Sehingga ajakan untuk selalu berlomba dengan kebaikan atau yang juga dikenal dengan fastabiqul khairat dapat membuat umat Islam kepada Ridho Allah Swt.
Fastabiqul khairot mengandung empat makna, makna yang pertama yaitu: lakukan perbuatan baik dengan cepat untuk melakukan hal-hal yang baik, tidak perlu menunda. Kedua, Tingkatkan kualitas kebaikan setiap perbuatan baik harus lebih baik dan lebih baik kualitasnya. Ketiga, Selalu menyebarkan kegiatan positif. Dan yang terakhir sebarluaskan kebaikan dan terbarkan kebaikan dimanapun. karna dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Selain itu berlomba-lomba dalam kebaikan juga memiliki banyak manfaat bagi siapa pun yang menerapkan. Manfaat-manfaatkan yang didapat adalah:
Manfaat pertama, tidak ada waktu yang terbuang waktu yang dihabiskan muslim untuk bersaing demi kebaikan tidak terbuang percuma. Allah Swt. memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk terus berbuat sesuatu agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk hidup di dunia ini. Hal ini tercantum dalam ayat 7 Surat Al-Insyirah, yang artinya: "Jadi kalau sudah selesai (dari satu urusan), terus kerjakan (untuk hal lain)."
Manfaat kedua, menyalurkan energi ke kegiatan positif, ketika umat Islam terbiasa berbuat baik, mereka selalu punya energi untuk disalurkan ke kegiatan positif.
Manfaat ketiga, hindari godaan setan, setan punya banyak cara untuk memikat manusia agar menjauh dari Allah Swt. Oleh karena itu, ketika umat Islam memilih untuk bersaing dengan yang baik, perhatian mereka teralihkan pada yang baik dan tidak akan tergoda oleh godaan setan.
Tujuan utama selalu berbuat baik untuk lebih mendekatkan diri sekaligus meraih ridho Allah, segala urusan yang ada di dunia diniatkan untuk meraih ridho Allah. Karena setiap apa yang kita miliki dan dilakukan saat ini, kelak akan kembali kepada Sang Pencipta.
Fastabiqul khairat dapat mendatangkan sikap istiqomah dan menumbuhkan akhlak mulia pada setiap muslim. Semoga kita termasuk orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan untuk meraih keridho Allah Swt. (Tsaqibatu Alfiqriyah Apriliana)