Kembali
image
Parenting

Bagaimana Cara Mendidik ala Rasulullah SAW

6 tahun yang lalu ● Dibaca 1112x

Tak bisa dimungkiri, saat ini banyak orang tua yang kurang begitu memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya sehingga mereka hidup tanpa tuntunan. Faktanya, agama memberikan panduan lengkap mendidik anak.

Karena itu, amat penting bagi kaum muslim mendidik anaknya dengan berpedoman pada cara mendidik ala Rasullulah SAW. Baginda Nabi SAW adalah teladan dan insan yang paling sempurna akhlaknya. Sehingga dikatakan bahwa beliau adalah Alquran berjalan. Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi insan yang saleh dan berpendidikan. Persoalannya, bagaimana cara Rasulullah mendidik anak agar menjadi baik dan benar?

Ketika lahir, seorang anak diibaratkan kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Maka, peran orang tua sangat vital. Sebab, melalui orang tualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak. Rasulullah SAW sebagai teladan paripurna telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak. Hal yang terpenting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orang tua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan. Bagaimana Cara Mendidik ala Rasulullah SAW Yang lebih penting adalah memberikan contoh konkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.

Pendidikan Islam benar-benar telah memfokuskan perhatian pada pengaderan individu dan pembentukan kepribadian secara Islami. Semua itu dilakukan dengan bantuan lembaga-lembaga pendidikan Islam di dalam masyarakat tempat ia tinggal. Lembaga pendidikan Islam paling dini adalah orangtua dan keluarga, yang berperan sebagai madrasah pertama dalam kehidupan individu.

Selain itu, ada masjid sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berperan membekali individu dengan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki dalam kehidupan ini.

Seorang anak menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga, maka keluarga sangat bertanggung jawab dalam mengajari anak tentang berbagai macam perilaku Islami. Keluarga juga bertanggung jawab untuk membekali anak dengan nilai-nilai pendidikan sosial yang baik.

Yang harus diperhatikan dan sangat penting dalam kehidupan anak ialah pendidikan akidah, pendidikan rukun iman, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlak. Sangat penting diajarkan kepada anak bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlak yang mulia. Itu juga ditopang dengan contoh yang mereka temukan di dalam keluarga dan lingkungan.

Setiap anak muslim hendaknya diajari untuk selalu berakhlak baik. Misalnya, sikap ihsan, amanah, ikhlas, sabar, jujur, tawaduk, malu, saling menasihati, adil, membangun silaturahim, menepati janji, mendahulukan kepentingan orang lain, suci diri, dan pemaaf.

Akhlaq yang baik merupakan fondasi dasar dalam ajaran Islam. Akhlaq yang baik diperoleh dengan berjuang untuk menyucikan jiwa, mengarahkannya untuk berbuat, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Karena itu, perbuatan ibadah tidak lain merupakan sarana untuk mencapai akhlak yang baik. Dalam hal ini, Rasulullah SAW adalah contoh yang paling baik, teladan yang paripurna, dunia akhirat.

Allah SWT berfirman; “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS Al-Qalam: 4). Rasulullah SAW bersabda; “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq” (HR Al- Bukhari).

Kita juga harus memberi tahu kepada anak-anak kita ihwal akhlak yang buruk. Dengan pengetahuan itu, diharapkan anak- anak bisa menghindar dari hal tersebut. Sifat yang jelek itu seperti ghibah atau merumpi, yakni membicarakan keburukan-keburukan saudaranya sesama muslim dan orang yang dibicarakan itu tidak ada di hadapannya. Perbuatan ghibah bisa dalam bentuk perkataan, perbuatan, isyarat, ataupun sindiran.

Kemudian namimah, yaitu perbuatan seseorang yang menukil perkataan seseorang dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain dengan tujuan mengobarkan api permusuhan di antara kedua orang tersebut. Akhlak tercela lainnya ialah riya, hasad, ucapan keji, sombong, penyindir, pemalas, marah, kikir, bohong, dan tamak.

Mereka yang berakhlak baik biasanya hatinya akan dicondongkan kepada ajaran agama. Mudah bagi mereka menerima nasihat, dan selalu melakukan evaluasi diri. Anak-anak yang tumbuh di tengah keluarga yang istikamah mengerjakan perintah Allah SWT dan menghindari larangan-Nya insya Allah akan selalu dituntun-Nya dalam pendidikan dan kasih sayang-Nya. (eko)